Akhlak
Imam Khomeini: Telaah Hadis Kibr [Bag. 5]
Keburukan spiritual dan sosial dari takabur
Selain takabur itu sendiri banyak mengandung keburukan, ia juga melahirkan banyak keburukan lainnya. Takabur menghalangi orang dari memperoleh manfaat lahiriyah dan batiniyah, serta mencegah orang dari menikmati karunia-karunia di dunia ini dan di akhirat kelak. Takabur menyebabkan timbulnya kebencian dan dengki di hati manusia, menyebabkan terjadinya sikap memandang rendah dan hina terhadap orang lain. Takabur membuat orang lain memendam rasa dendam terhadapnya, menghina dan mencaci makinya.
Baca pembahasan sebelumnya Telaah Hadis Kibr
Dalam al-Kafi, Imam Jafar Shadiq as diriwayatkan pernah mengatakan, “Tidak ada orang yang tidak memiliki kekang di kepalanya dan satu malaikat yang mengendalikannya. Apabila ia takabur, malaikat berkata ‘merendahlah, semoga Allah merendahkanmu’. Lalu ia akan menjadi sebesar-besarnya manusia di matanya sendiri dan sekecil-kecil makhluk di mata orang lain. Apabila ia rendah hati, Allah akan mengangkatnya dan malaikat berkata kepadanya,, ‘angkatlah dirimu, semoga Allah mengangkatmu.’ Lalu ia akan menjadi sekecil-kecil manusia di matanya sendiri dan semulia-mulia manusia di mata orang lain.”
Saudaraku, orang lain juga memiliki pikiran seperti pikiranmu. Jika engkau bersikap rendah hati, orang lain pun akan menghormatimu dan kamu pun akan dimuliakannya. Namun jika kamu bersikap sombong sesungguhnya kesombongan itu tidak ada manfaatnya bagimu. Orang lain malah akan menghinamu dan jika sempat ia akan melecehkan mau. Jika mereka tidak memiliki kesempatan untuk menghina dan mencaci makimu mereka akan menghinamu dalam hati dan di mata mereka engkau tidak berharga.
Oleh karena itu lebih baik engkau taklukan hati dengan kerendahhatian dan kesopanan. Semua orang yang bergaul denganmu akan memperlihatkan tanda-tanda sikapnya terhadapmu. Jika hati mereka tidak berkenan kepadamu itu akan menjadi sesuatu yang memusuhi hawa nafsumu. Oleh karena itu mungkin saja engkau ingin memperoleh kemuliaan, maka ambilah jalan yang baik untuk itu yaitu bersopan santun dan rendah di hadapan mereka. Takabur tidak akan dapat memenuhi maksud dan tujuanmu, biarpun maksud dan tujuan itu sifatnya duniawi.
Sebaliknya dengan takabur itu kamu akan menerima hal-hal yang berlawanan dengan maksud dan tujuanmu. Di samping semua itu takabur akan membuatmu terhina dan malu di akhirat. Kalau di dunia ini kamu memandang hina dan menganggap dirimu lebih unggul daripada makhluk-makhluk Allah dan bersikap angkuh serta sombong seperti itu di akhirat, keangkuhan dan takabur ini akan memberimu aib dan kehinaan seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dalam al-Kafi.
Dari Daud Ibn Farqad, dari saudaranya yang mengatakan, “Aku mendengar bahwa Imam Shadiq as berkata… ‘Sesungguhnya orang-orang yang sombong [pada hari perhitungan] akan dijadikan dalam bentuk serpihan, dan manusia akan menginjak-injaknya sampai Allah selesai dalam perhitungannya.'”
Dalam wasiat terakhirnya Imam Shadiq as berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Jauhilah kesombongan dan takabur sebab kesombongan itu adalah pakaian Allah. Siapapun yang merampas pakaian Allah maka Dia akan membinasakan dan menghinakannya pada hari kiamat.”
Bagaimanakah celakanya orang yang dihinakan oleh Allah Swt? di akhirat segala sesuatunya akan berbeda, kehinaan dan aib di akhirat akan berbeda dengan kehinaan dan aib di dunia ini. Seperti halnya kesenangan di akhirat tidak terbayangkan oleh manusia di dunia ini, begitu pula siksa di akhirat juga tidak dapat di jangkau oleh daya imajinasi kita saat ini. Kemuliaan di akhirat berada di luar apa yang dapat kita perkirakan, begitu pula kehinaan di akhirat tidak dapat disamakan dengan pikiran-pikiran kita tentang kehinaan dan aib.
Sedangkan tempat terakhir bagi orang yang sombong adalah kutukan abadi dan neraka. Hadis mengatakan bahwa al-takabburu mathayan-nar [orang yang mengendarai tunggangan kesombongan pasti akan dibawa oleh tunggangan itu ke dalam api neraka]. Dia tidak akan mendapatkan sedikitpun cahaya surga selama jejak-jejak kesombongan masih ada di hatinya.
Rasul saw diriwayatkan bersabda, “Orang yang di hatinya masih ada setitik kesombongan tidak akan pernah dapat masuk surga.”
Imam Baqir as dan Imam Shadiq as juga pernah mengatakan sesuatu yang hampir serupa dengan sabda Nabi saw tersebut. Dalam al-Kafi Imam Baqir as diriwayatkan bersabda, “Kemuliaan adalah pakaian Allah, begitu pula kesombongan; orang yang ingin mengenakan pakaian itu akan dilemparkan ke dalam neraka oleh Allah.”
Dan juga, neraka yang bagaimana? Neraka yang disediakan bagi orang yang sombong itu berbeda dengan neraka yang akan dihuni oleh para pendosa lainnya. Di sini saya akan mengutip lagi hadis yang sama yang sudah diterjemahkan sebelumnya.
Hadits ini sangat dapat dipercaya bahkan sama dengan hadis sahih. Ibnu Bukair meriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa beliau bersabda,“Sesungguhnya di neraka ada sebuah lembah bagi orang yang sombong yang bernama saqar. Saqar suatu ketika mengadu kepada Allah akan panasnya yang amat sangat dan memohon agar Allah berkenan meringankannya sebentar supaya ia dapat bernapas. Begitu ia bernafas seluruh neraka tergenang dengan api.”
Imam Khomeini, “40 Hadis: Hadis-hadis Mistik dan Akhlak”