Berita
Hizbullah Kecam Kejahatan terhadap Rohingya
Hizbullah Lebanon dalam statemen yang dikeluarkan hari Senin (4/9) mengkritik sikap negara-negara Barat yang mengklaim sebagai pengusung bendera HAM di dunia, tapi bersikap pasif menyikapi berlanjutnya kejahatan terhadap Muslim Rohingya.
“Mereka yang mengklaim sebagai pengibar HAM di dunia hanya diam, karena protes terhadap kejahatan tersebut tidak menguntungkannya,” ujar Hizbullah Lebanon dalam pernyataan sikapnya.
“Orang-orang yang membunuh Muslim Myanmar saat ini tidak lain dari pihak yang memperoleh dukungan nyata dari kekuatan global, dan bantuan persenjataan rezim Zionis,” tegasnya.
Hizbullah menyerukan kepada bangsa-bangsa Muslim dan orang-orang yang merdeka di dunia untuk mengerahkan seluruh kekuatannya demi membela Muslim Rohingya yang tertindas.
Sumber media rezim Zionis Israel mengabarkan, di saat serangan militer dan kelompok Buddha ekstrem Myanmar terhadap Muslimin Rohingya semakin masif, Israel melanjutkan penjualan senjata dan peralatan militernya ke negara itu.
Surat kabar Israel, Haaretz hari Senin (4/9) menyinggung kunjungan Michal Ben Baruch, Kepala Departemen Ekspor Peralatan Keamanan Israel, ke Myanmar musim panas tahun lalu.
Pemerintah Myanmar hingga kini tidak bersedia memberikan status kewarganegaraan kepada sekitar 1,1 juta penduduk Muslim Rohingya, sehingga membuka peluang peningkatan penganiayaan dan pembunuhan terhadap mereka.
Sumber: Parstoday