Berita
Hatta Rajasa: Pemerintah Harus Tolak Liberalisme Pasar Bebas
Di tengah kondisi ekonomi yang naik-turun, mantan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dalam diskusi di Indonesia Democracy Monitor, Pasar Baru, Jakarta Rabu (17/12) menyebutkan pentingnya negara memprioritaskan kepentingan nasional.
Hatta menyatakan bahwa masalah fundamental perekenomian ada pada infrastruktur. Tanpa infrastruktur yang memadai, Indonesia akan lemah menghadapi pasar global ASEAN. Selain memperkuat infrastruktur, pemerintah juga harus berani menolak pasar bebas.
“Saya menolak free trade liberalism karena di sini ada satu faktor yang tak bisa dihitung, yaitu faktor ‘greed,’ faktor keserakahan,” ujar Hatta. “Jadi negara harus hadir di pasar agar masyarakat yang lemah bisa dilindungi.”
“Yang harus kita dukung itu pasar terbuka. Bukan pasar bebas. Yaitu pasar yang menganut sosio justice. Pasar sosial yang berkeadilan, dengan syarat-syarat yang memberikan perlindungan kepada rakyat yang lemah. Contohnya seperti di Jerman,” terang Hatta.
Meski menyatakan menolak pasar bebas dan menyatakan bahwa kepentingan nasional harus diutamakan, tercatat investasi asing yang melemahkan kepentingan nasional paling banyak di masa SBY.
Saat ABI Press menanyakan hal ini, Hatta mengelak dan mengatakan bahwa itu tidak tepat. “Banyak juga kan capaian-capaian SBY? Dan capaian itulah yang bisa jadi modal untuk masa mendatang.” (Muhammad/Yudhi)