Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Hamas: Normalisasi Rezim Arab dengan Entitas Zionis Tidak Mewakili Dunia Arab

Ketua politbiro Hamas, Ismail Haniyeh menyatakan bahwa Palestina tidak akan pernah melepaskan hak mereka untuk mendapatkan kembali seluruh Palestina. “Palestina selamanya tidak akan mengakui keberadaan entitas pendudukan zionis ‘Israel’,” ujarnya.

Dalam pernyataan yang dirilis Minggu (6/9) pagi, Kantor Hubungan Media Hizbullah mengumumkan bahwa Sayyid Hasan Nasrallah (SHN) menerima Ismail Haniyeh, Saleh Arouri, dan delegasi yang menyertainya. Haniyeh menegaskan kembali komitmennya pada jalur perlawanan, sembari memperingatkan bahwa “Kesepakatan Abad Ini” (The Deal of The Century) membahayakan semua rakyat Palestina dan hak-hak mereka. Ia juga mengutuk upaya normalisasi rezim Arab dengan entitas zionis yang sama sekali tidak mewakili sikap nyata rakyat Arab.

Haniyeh membahas perkembangan politik dan militer di Palestina, Libanon, dan wilayahnya, serta “bahaya bagi perjuangan Palestina, terutama yang disebut kesepakatan abad ini dan upaya normalisasi oleh rezim Arab dengan entitas zionis dan tanggung jawab negara dalam hal ini,” kata pernyataan itu. Haniyeh berada di Beirut minggu ini untuk pertemuan dengan faksi Perlawanan Palestina di Lebanon.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin muqawamah menekankan stabilitas Poros Perlawanan dalam menghadapi segala bentuk tekanan dan ancaman. Mereka juga menekankan hubungan tegas antara Hizbullah dan Hamas yang didasarkan pada iman, persaudaraan, Jihad, kesabaran, dan takdir yang sama.

Pada kesempatan itu juga, Ismail Haniyeh mengunjungi kamp pengungsi Palestina Ain al-Hilwe di Lebanon selatan pada hari Minggu (5/9). Haniyeh menekankan bahwa upaya normalisasi oleh rezim Arab dengan entitas zionis tidak mewakili sikap nyata rakyat Arab.

“Kami datang dari Palestina ke Ain al-Hilwe untuk mengatakan bahwa Palestina adalah untuk kita,” katanya dalam pidato di pertemuan yang ramai di kamp pengungsi Palestina

“Pertemuan hari ini di Beirut dan Ain al-Hilwe, sementara besok kita akan bertemu di Palestina dan al-Quds, insya Allah,” tegas Haniyeh.

“Terlepas dari kenyataan bahwa orang-orang dari bangsa ini memiliki keprihatinannya sendiri, mereka bertemu dan sepakat tentang Palestina, upaya untuk menormalkan hubungan dengan musuh zionis tidak mencerminkan sikap sebenarnya dari rakyat bangsa ini,” ujar Haniyeh seraya memuji peran Lebanon dalam dukungannya terhadap Palestina.

Roket Perlawanan “adalah pembalasan utama untuk menggambar peta Palestina di medan perang,” kata kepala Hamas itu, seraya menekankan bahwa hak warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka adalah “hak suci”. Haniyeh mengingatkan kawanan zionis bahwa kubu Perlawanan memiliki roket yang dapat mencapai Tel Aviv dan melampaui Tel Aviv. [IT]

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *