Berita
Hamas Bersumpah, Terus Lawan Rezim Zionis
Hamas Bersumpah, Terus Lawan Rezim Zionis
Gerakan perlawanan Palestina Hamas menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk berperang melawan pendudukan rezim zionis, dengan mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh rezim zionis terhadap rakyat Palestina “tidak dapat dihentikan tanpa perlawanan”.
“Kejahatan ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina tidak dapat dihentikan, dan para pemimpin dan tentara pendudukan akan diadili sebagai penjahat perang atas kejahatan keji dan pembantaian yang mereka lakukan terhadap anak-anak dan perempuan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Jumat (7/1) dalam rangka Hari Martir Palestina, seperti dikutip Press Tv.
Gerakan itu memperbarui janji setia mereka pada darah para martir, dan bersumpah untuk melanjutkan jalan perlawanan sampai pembebasan Palestina dan kembalinya orang-orang Palestina ke tanah air mereka, setelah mereka diusir.
“Kami akan tetap setia pada keluarga para martir karena mereka adalah bagian otentik dari rakyat kami,” kata pernyataan itu.
Baca juga : Jihad Islam: Kami Terus Melawan Hingga Palestina Merdeka
Hamas juga mengecam rezim zionis atas pengambilan 253 jenazah dari makam syuhada di “sejumlah pemakaman” yang terkenal selama puluhan tahun, mengecam praktik tersebut sebagai “kejahatan zionis” dan “pelanggaran mencolok terhadap … norma-norma manusia dan upaya putus asa karena ‘tidak berhasil mempermalukan orang-orang kami dan untuk mencegah mereka melanjutkan perjuangan sahnya untuk merebut hak-hak mereka dan membebaskan tanah mereka,” menurut Pusat Informasi Palestina.
Gerakan itu juga menekankan bahwa pemulihan kembali jasad para martir tidak dapat dinegosiasikan, seraya menegaskan kembali penentangannya terhadap dimasukkannya masalah ini dalam setiap negosiasi atau kesepakatan pada pertukaran yang akan datang. Hamas juga mendesak kelompok-kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia untuk menekan Tel Aviv membebaskan jasad-jasad itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan zionis dalam banyak kesempatan tertangkap kamera secara brutal membunuh warga Palestina di sepanjang Gaza dan Tepi Barat. Gaza sendiri telah dikepung rezim zionis sejak Juni 2007, menyebabkan penurunan standar hidup serta pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Zionis juga telah meluncurkan setidaknya tiga perang besar ke Gaza sejak 2008.
Kembali pada bulan Mei, seringnya tindakan kekerasan terhadap jamaah Palestina di Masjid al-Aqsa menyebabkan perang 11 hari antara kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan rezim zionis, di mana rezim zionis membunuh sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.
Baca juga : Jokowi: Banjiri Ruang Digital dengan Konten-konten Positif