Artikel
Hak Ayah
Walaupun hak ibu lebih besar dari ayah, namun jasa seorang ayah bukan hal yang remeh. Dalam kitab Risalatul Huquq, Imam Ali Zainal Abidin berkata,
“Adapun Hak ayahmu, ketahuilah bahwa dia adalah asalmu. Tanpanya engkau tidak akan ada. Ketika engkau melihat kehebatan pada dirimu, maka ketahuilah asal kenikmatan itu adalah ayahmu. (Karena segala prestasi itu tidak akan kita raih jika kita tidak dilahirkan di dunia ini). Karena itu bersyukurlah kepada Allah dan bersyukurlah kepada orang tuamu.”
Rasulullah saw bersabda, “Ayah adalah salah satu pintu dari pintu-pintu surga maka jagalah pintu itu.”
Sungguh menyedihkan saat melihat seorang anak yang sudah merasa mampu dan melupakan jasa ayahnya. Setelah ia telah memberikan sesuatu kepada ayahnya, dia mulai berani memerintah, membentak dan menyakiti perasaan ayahnya.
Apa yang mampu diberikan seorang anak kepada ayahnya sementara tanpa ayah dia tidak akan pernah merasakan kehidupan?
Pernah datang seorang kepada Rasulullah saw dengan membawa ayahnya. Dia mengadukan ayahnya kepada Rasulullah dengan tuduhan telah mencuri hartanya. Sang ayah tertunduk malu dihadapan Rasulullah, lalu berkata,
“Wahai Rasulullah, aku hanya mengambil sedikit untuk menafkahi ibu dan saudara ibunya.” Sambil menundukkan wajahnya.
Saat itu Jibril datang dan berkata kepada Rasulullah bahwa orang tua ini menyimpan sesuatu dalam hatinya. Perintahkan ia untuk mengungkapkan segala unek-unek yang selama ini dia simpan.
Akhirnya Rasulullah menyuruh sang ayah untuk menceritakan apa yang ada dalam hatinya. Orang ini terkejut karena Rasulullah tau ada sesuatu yang ia simpan.
Lalu dia mengeluarkan bait-bait syair untuk anaknya,
“Aku memberimu makanan, aku membimbingmu sejak kecil. Aku memperhatikanmu sampai melupakan diriku sendiri. Disaat kau sakit, aku sungguh gelisah. Aku tak bisa tidur, seakan aku merasakan sakit itu sebelum engkau merasakannya.
Jiwaku takut jika kematian menimpamu padahal aku tau, mati itu adalah ketentuan Allah swt. Karena itu aku selalu menangisimu.
Tetapi ketika beranjak dewasa, aku berharap kau bisa berbuat baik kepadaku. Ternyata kau membalasnya dengan kekerasan dan kekasaran. Seakan engkau lah yang selalu memberi kebaikan kepadaku, bukan aku.
Jika engkau tak lagi menganggapku sebagai ayah, cukuplah dirimu memperlakukanku seperti tetangga terhadap tetangganya.”
Setelah ayah ini mengungkapkan isi hatinya, Rasulullah berdiri dan memegang leher anak ini seraya bersabda,
“Engkau dan seluruh hartamu adalah milik ayahmu!”
Artikel Selanjutnya: Apa yang didapatkan oleh anak yang berbakti kepada orang tuanya?
Sumber: 25 Hidangan dari Al-Quran, Muhammad Bin Alwi, BSA. Hal. 136