Berita
Fikih Peradaban Dalam Seminar Nasional UIN
“Syariah, Kemanusiaan dan Semangat Anti Korupsi.” Itulah tema pembahasan dalam sebuah seminar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Jumat (10/10) lalu.
Seminar yang diselenggarakan atas kerjasama beberapa kampus dan lembaga ini sebagai upaya untuk memajukan pemikiran Islam di tengah globalisasi.
“Seminar ini sebagai langkah untuk mengajak banyak pihak supaya turut aktif,” ungkap Husain Heriyanto, mewakili lembaga IC-Thusi. Ia juga mengungkapkan, seminar ini merupakan pengantar untuk kemudian mengadakan semiinar bertaraf Internasional.
Di UIN sendiri, seminar ini diadakan selama dua hari, sejak Kamis (9/10). Sebelumnya, seminar serupa juga pernah diselenggarakan di beberapa tempat seperti UGM, Paramadina, dan sebagainya.
Salah satu pembicara dalam seminar UIN adalah Sayid Mofid Kauhsari, Direktur ICAS Jakarta, yang menyampaikan tema tentang Fiqih Peradaban.
Dalam penjelasan yang ia sampaikan dengan Bahasa Arab, dan sesekali Bahasa Inggris itu Sayid Mofid memaparkan tentang fikih individu (konsep hukum yang mengkaji tentang hukum yang berhubungan dengan identitas individu seorang Muslim), fikih sosial (mengkaji tentang hukum dalam konteks manusia dengan masyarakat), fikih negara (mengatur hubungan negara dengan agama), dan kemudian fikih peradaban.
“Fikih peradaban melampaui fikih negara, hukum, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain,” ungkapnya.
Acara yang terselenggara di Fakultas Syariah dan Hukum UIN ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kalangan. (Malik/Yudhi)