Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Faktor Pemicu Bangkitnya Imam Husain as

Revolusi Asyura selalu dikenang dan diperingati meski telah berlalu sekian abad. Sejarah mencatatkan tinta emas paling genilang pada nama Imam Husain as dan para sahabatnya. Hingga hari ini, sudah banyak karya yang ditulis seputar kebangkitan Imam Husain as. Baik oleh kalangan pemikir Syiah dan Sunni maupun ilmuwan Timur dan Barat.

Mereka mengupas faktor-faktor yang menyebabkan kebangkitan Imam Husain, pesan-pesan, pelajaran, dan aspek-aspek lain dari peristiwa ini. Namun demikian, tetap masih tersisa satu pertanyaan besar: Mengapa setelah wafatnya Rasulullah saw, Bani Umayyah dan para pendukungnya dapat menciptakan tragedi besar Asyura?

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang mendorong Imam Husain as untuk bangkit.

Rusaknya Lembaga Khilafah

Rasulullah saw bersabda, “Ada dua kelompok umatku yang jika mereka baik maka akan baik pula seluruh umatku, dan jika mereka rusak, maka akan rusak pula seluruh umatku. Mereka adalah para ulama dan para penguasa.”

Dengan naiknya Yazid bin Muawiyah ke pucuk pimpinan kaum Muslim, maka dapat disaksikan dengan jelas sejak berkuasanya Muawiyah bin Abi Sufyan, pemerintahan Islam telah berubah menjadi kerajaan (monarki) yang tampuk kekuasaannya diwariskan turun temurun. Dalam sistem monarki, seorang putra raja otomatis akan menggantikan ayahnya, meskipun pada kenyataannya ia tidak memiliki kelayakan untuk memimpin. Salah satu akibatnya yang paling parah ialah munculnya diskriminasi rasial di kalangan umat Muslim serta meluasnya ideologi-ideologi sesat yang merusak akidah dan keyakinan Islam. Semua itu benar-benar menjadi ancaman serius bagi ajaran Islam yang murni.

Melihat kondisi buruk itu, yang mencapai puncaknya di masa Yazid bin Muawiyah, maka sejumlah tokoh Kufah, Irak, yang dulu menjadi pengikut Imam Ali as dan Imam Hasan as, menulis surat kepada Imam Husain as agar datang ke Kufah untuk memimpin masyarakat Kufah memerangi Yazid. Imam Husain as yang merasa terpanggil untuk menegakkan amar makruf nahi munkar, memenuhi undangan warga Kufah itu dan bertolak menuju kota bekas pusat pemerintahan ayahanda beliau tersebut. Namun pihak penguasa, yaitu Yazid, mencium gerak-gerik penduduk Kufah itu. Ia segera mengirim pasukan militernya ke kota itu dan membasmi gerakan tersebut dengan menangkapi, memenjarakan, dan membunuhi para tokohnya.

Akibatnya, Imam Husain as kehilangan pendukung besarnya. Namun beliau tetap berniat datang ke Kufah. Yazid yang mengetahui Imam Husain as tetap bergerak ke Kufah, mengirim balatentara bersenjata lengkap untuk mencegah kedatangan beliau ke kota itu. Terhalang masuk ke Kufah, akhirnya rombongan Imam Husain as digiring hingga tiba di sebuah padang pasir bernama Karbala. Ketika datang perintah dari Yazid di Syam, agar Imam Husain beserta rombongannya dibantai, terjadilah pertempuran yang sangat tidak seimbang, yang kelak dikenal di seantero jagat dan sepanjang sejarah sebagai tragedi Karbala.

Ancaman Dekadensi Akhlak dan Era Jahiliyah

Memperturutkan hawa nafsu, mencari kedudukan, menjilat, lenyapnya ilmu dan iman, serta kian menipisnya ketakwaan dan keutamaan, telah mendorong imam Husain as untuk bengkit. Berkenaan dengan sebab kebangkitannya, Imam as berkata, “Aku keluar untuk melakukan perbaikan pada umat kakekku!”

Rasulullah saw pernah menyinggung ihwal umat Muslim di masa awal Islam. Beliau bersabda, “Sesunguhnya kalian akan mengikuti kebiasaan umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa, sehingga seandainya mereka masuk lubang dhab (sejenis kadal), niscaya akan kalian ikuti.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, (maksudnya) orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi? Kalian akan mematahkan pegangan Islam satu demi satu. Hal pertama yang kalian rusak adalah amanah, dan yang terakhir shalat.”

Bidah Jadi Sunah

Banyak sekali bidah yang bermunculan. Di antaranya, tradisi cacimaki terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as di atas mimbar seusai salat.

Merebaknya Kezaliman dan Kerusakan

Berbagai kezaliman dan tindak kejahatan yang dilakukan Busr bin Artha’ah, Dhahhak bin Qais, dan Yazid bin Muawiyah telah mendorong Imam Husain bangkit. Sejarah menuliskan bahwa Yazid adalah pemimpin zalim yang sudah tentu memicu dekadensi moral di sebagian besar lapisan masyarakat, terutama di kalangan pejabat negara. Ketidakadilan, kesemena-menaan, kejahatan, dan ketidakamanan menyebar kemana-mana.

Sumber: Syaikh Ibn ar-Rais Kermani, Megatragedi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *