Berita
Ekonomi Indonesia Melemah
Banyak kritik diajukan kepada pemerintah karena ekonomi Indonesia melemah. Mendiskusikan hal ini, Freedom Institute menggelar diskusi “Ekonomi Indonesia: Bagaimana Mempertahankan Pertumbuhan,” Selasa (23/6) di Jakarta.
Haryo Aswicahyono, ekonom dari Centre of Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia memang melemah. Tapi tidak seperti tuduhan bahwa melemahnya sejak pemerintahan Jokowi, Haryo mengatakan melemahnya ekonomi Indonesia ini terjadi sejak 1993.
“Melemahnya sejak 1993. Ini karena semua mesin pertumbuhan melemah yang mengakibatkan inflasi tinggi,” ujar Haryo. “Semua sektor ekonomi turun kecuali sektor informasi dan komunikasi yang naik.”
“Untuk mengatasinya pemerintah menutupi defisit dengan portofolio (saham). Namun karena portofolio itu jangka pendek, ia rentan. Jika ada gejolak ia bisa lari ke luar,” tambah Haryo.
Serba Salah
Menurut I Kadek Dian Sutrisna, Ketua Lembaga Peyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, negara saat ini berada pada posisi serba salah.
“Sekarang ini nilai tukar melemah dan harga komoditi juga turun. Ini mengakibatkan produk kita tidak kompetitif,” terang Kadek.
“Untuk menambah pendapatan negara, pemerintah menargetkan 30% pencapaian pajak misalnya. Ini menurut saya terlalu optimis,” ujar Kadek. “Karena ekonomi kita sedang melemah. Target tinggi, di situasi yang sedang buruk.”
Di tengah masalah demi masalah yang terus bertumpuk, mampukah pemerintahan Jokowi mengatasinya? (Muhammad/Yudhi)