Dunia Islam
Suasana Puasa di Panti Asuhan Tunanetra Taman Harapan
Bulan puasa kali ini, suasana panti asuhan tunanetra “Taman Harapan” di Jl. Dewi Sartika, Cawang, Jakarta nampak berbeda dari hari biasanya. Para penghuni panti punya banyak kegiatan keagamaan. Mulai dari buka puasa bersama, tadarus Al-Quran, tarawih, latihan ceramah, serta marawis bersama.
Di panti ini, ada sekitar 75 orang penyandang tunanetra; dari anak-anak hingga dewasa.
Jumat, (4/7) kemarin, saat tim ABI Press berkunjung ke sana, anak-anak panti sedang berlatih marawis bersama.
Menurut Festarini, staf bidang bimbingan dan penyaluran di panti tersebut kepada kami menjelaskan, bahwa acara itu diadakan secara rutin dengan jadwal pelatihan yang berbeda dan siswanya pun dibagi beberapa kelompok. “Ada Qasidah, latihan ceramah, nge-MC dan sebagainya,” paparnya..
Salah satu peserta marawis, M. Abdul Sukron, mengaku senang bisa belajar marawis bersama teman-temannya. Sambil menabuh rebana, senyum ceria nampak di wajahnya meski ia tak mampu melihat apa yang ada di sekelilingnya.
Selain itu, ada juga daily activity, kegiatan rutin yang diselenggarakan pihak panti untuk membekali keterampilan kepada para penyandang tunanetra di sana. Biasanya, kegiatan ini diisi dengan pelatihan memasak, pelatihan menjadi MC, dan operator telepon. Barulah sore harinya mereka buka puasa bersama, dilanjut tadarus kemudian shalat tarawih.
Untuk memeriahkan bulan puasa ini, pada minggu ketiga, pihak panti juga akan mengadakan berbagai lomba seperti; lomba ceramah, adzan, baca Al-Quran dan lain-lain.
Menurut Festarini segala bentuk pelatihan, pendidikan serta keterampilan yang diberikan kepada para penyandang tunanetra ini sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan, agar nantinya mereka dapat mandiri.
Selain Abdul Sukron, ada juga Fajar Tri Hadi yang menghuni panti asuhan ini. Sebagai penyandang tunanetra, ia telah membuktikan kemampuannya dalam sebuah lomba adzan yang diadakan Radio Rasil (Radio Silaturrahmi) beberapa bulan lalu. Dalam kesempatan itu ia berhasil meraih juara ke 3.
Kepedulian kita sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan, tak terkecuali bagi penyandang tunanetra yang seringkali dipandang sebelah mata. Padahal, mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya, meskipun dalam kondisi fisik yang sedikit berbeda. (Malik/Yudhi)