Ikuti Kami Di Medsos

Dunia Islam

Pesan Imam Ali Kepada Malik Al-Asytar An-Nakha’iy (Bagian 9)

Memilih Juru Tulis (sekretaris atau lainnya)

Kemudian perhatikanlah keadaan para juru tulismu. Tunjuklah orang terbaik untuk itu. Terutama untuk menangani surat-surat yang mengandung rencana-rencana rahasiamu, pilihlah seorang penulis surat yang kepribadiannya mencakup sebanyak mungkin akhlak luhur. Yaitu yangtidak mudah terpengaruh oleh kemuliaan kedudukannya di sisimu. Sedemikian sehingga bersikap kurang sopan terhadapmu di hadapan orang banyak, di saat ia berselisih faham denganmu. Bukan pula seorang pelalai yang tidak cukup melaporkan kepadamu tentang surat-surat yang datang dari pejabat-pejabatmu atau kurang cekatan dalam mengirim jawaban-jawabanmu yang tepat kepada mereka. Atau seorang yang lebah dalam mengikat-untukmu-perjanjian-perjanjian yang kaulakukan, dan tidak mampu menghindarkanmu dari kesulitan-kesulitan persyaratan yang dibebankan atas dirimu. Atau seorang yang tidak tahu menilai dirinya sendiri, sehingga ia tidak tahu lagi menilai orang lain.

Janganlah pilihanmu itu kaudasarkan atas firasat, kepercayaan atau persangkaan baikmu semata-mata. Hal ini mengingat bahwa para pejabat itu biasanya berusaha mempengaruhi firasat atasannya dengan cara mengambil hatinya dan berpura-pura dalam melayaninya. Yang demikian itu sama sekali tidak menunjukkan ketulusan dan amanat mereka. Karena itu pilihlah mereka atas orang-orang baik sebelummu. Pilihlah yang paling baik pengaruhnya di kalangan rakyat banyak dan yang paling memegang amanat. Yang demikian itu merupakan bukti ketulusanmu kepada Allah, juga kepada rakyat yang kau beroleh kekuasaan atas mereka.

Angkatlah seorang kepala juru tulis bagi tiap urusanmu yang penting. Seorang yang kuat menghadapi segala pekerjaan berat dan tidak menjadi bingung karena banyak yang harus diselesaikannya. Ketahuilah bahwa apa pun cacat yang ada pada juru tulismu, semuanya itu akan kau tanggung sendiri akibatnya.

 

Perlakuan terhadap Para Pedagang dan Tukang

Perhatikan dan perlakukan dengan baik para pedagang dan ahli pertukangan. Yaitu mereka yang tetap berusaha di tempatnya atau yang berpindah-pindah dengan hartanya, ataupun yang berpenghasilan dengan tenaganya. Dengan merekalah tersedia bahan-bahan kebutuhan rakyat dan barang-barang keperluan sehari-hari. Dan merekalah yang menghadirkannya dari tempat-tempat jauh dan pusat-pusatnya di darat, di laut, di kota dn di pegunungan, yang kebanyakan rakyat tidak dapat mencapainya ataupun tidak berani pergi ke sana.

Bersikaplah ramah kepada mereka sebab mereka –pada umumnya –adalah orang-orang yang suka damai, yang tidak usah kaucemaskan timbulnya pembangkang mereka dan tidak perlu kau khwawatirkan datangnya bencana dari mereka. Telitilah urusan-urusan mereka, yang berada dekkat denganmu ataupun yang jauh, di seluruh penjuru negeri.

Namun ketahuilah juga, bahwa ada pula di antara mereka yang berperilaku buruk, amat serakah, gemar menimbun kebutuhan orang banyak dan memaksakan harga-harga semau hatinya. Itulah pintu mudharat bagi rakyat kecil dan cacat bagi penguasa negeri. Maka laranganlah penimbunan barang sebagaimana Rasulullah saw. juga telah melarangnya.

Jagalah agar jual-beli berlangsung dengan mudah untuk semua yang bersangkutan. Dengan timbangan-timbangan yang jujur dan harga-harga yang tidak merugikan di penjual ataupun si pembeli. Dan barang-siapa melakukan penimbunan juga, setelah kausampaikan laranganmu, jerakanlah ia dengan hukuman sepatutnya, tetapi jangan melewati batas.(MK)

*BERSAMBUNG

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *