Dunia Islam
Pesan Imam Ali Kepada Malik Al-Asytar An-Nakha’iy (Bagian 4)
Memilih Menteri dan Asisten Pribadi
Seburuk-buruk menterimu adalah yang juga menjadi menteri bagi orang-orang jahat yang berkuasa sebelummu dan bersekutu dengan mereka dalam pelanggaran. Jangan kau jadikan mereka itu sebagai lingkaran terdekatmu, lantaran mereka adalah para pembantu kaum durjana dan saudara-saudara kaum penindas.
Sudah tentu kau akan menemukan orang-orang lain di antara rakyatmu yang memiliki kecerdasan dan kegesitan mereka, tapi tidak terlibat dalam kesalahan dan kecurangan. Yaitu orang-orang yang tidak pernah membantu penindas dalam penindasannya ataupun durjana dalam kedurjanaannya. Mereka itulah yang lebih ringan bebannya bagimu, lebih banyak bantuannya, lebih sempurna sayangnya dan kurang akrab dengan selainmu. Jadikanlah mereka itu sebagai lingkaran terdekatmu dalam sepi dan ramai.
Di antara mereka yang sepatutnya kau pilih sebagai yang paling erat denganmu adalah dia yang paling berani mangatakan pahitnya kebenaran dan paling sedikit menolongmu dalam hal-hal yang tidak disukai Allah bagi wali-wali-Nya, meskipun sikap itu mungkin mencederai hatimu.
Melekatlah dengan orang-orang yang berhati-hati dan bersungguh-sungguh (dalam kepatuhan kepada Allah SWT). Biasakan mereka agar tidak memuji-mujimu dan menyandangkan perbuatan yang sebenarnya tidak kau lakukan, karena puji-pujian sering mengundang ketakjuban pada diri sendiri dan mendekatkan kesombongan.
Janganlah menyamakan orang yang baik dengan orang yang jahat di sisimu. Sikap seperti itu akan melemahkan semangat orang yang baik untuk berbuat kebaikan dan akan mendorong orang-orang jahat untun meneruskan kejahatannya! Sikapilah tiap orang dengan apa yang mereka tetapkan bagi dirinya sendiri.[8]
Ketahuilah bahwa tidak ada sesuatu yang lebih mengundang sangkaan baik penguasa terhadap rakyatnya lebih daripada berlaku baik, meringankan beban dan membebaskan mereka dari pemaksaan sesuatu yang bukan kewajiban mereka.[9] Hendaknya kauperhatikan hal itu baik-baik, hingga kau dapat berbaik sangka pada rakyatmu. Sikap yang demikian itu akan menghindarkanmu dari tanggungan yang memberatkan. Dan sesungguhnya yang paling patut menerima persangkaan-baikmu ialah orang yang telah kautanamkan keadilan dan kebaikan lakumu padanya. Dan yang paling patut kau berburuk sangka terhadapnya ialah orang yang telah kautujukan buruk lakumu padanya.
Jangan menghapus tradisi baik para pendahulu umat yang mampu menjalin kerukunan dan menyebar kebaikan di tengah khalayak. Dan (sebaliknya) jangan membuat tradisi baru yang merusak kebiasaan-kebiasaan lama yang baik itu, sehingga menyebabkan pahalanya diperoleh mereka yang membuatnya dan dosanya dibebankan atas dirimu yang sudah merusaknya.
Sering-seringlah berdiskusi dengan para pakar ilmu dan berdialog dengan kaum bijak bestari, dalam segala hal yang mendatangkan kemaslahatan negerimu dan meneguhkan apa yang telah menyejahterakan rakyat sebelum kamu.(MK)
*BERSAMBUNG.