Dunia Islam
Ketika Imam Mahdi Menemui Tukang Sol Sepatu
Di Teheran ada seorang tukang sepatu bernama Sayyid Abdul Karim. Para pakar keilmuan dan orang-orang saleh meyakini bahwa Shahib Zaman Imam Mahdi as sering sekali datang ke warung kecil, milik tukang sepatu miskin itu, dan bercakap-cakap dengannya. Karena itu, beberapa orang sering terlihat duduk berjam-jam di warung itu, dengan harapan dapat bertemu Imam Mahdi as. Seorang pedagang jujur dan terpercaya di kota Teheran yang juga sahabat Sayyid Abdul Karim menceritakan…
Sayyid Abdul Karim bukanlah orang yang menyukai dunia, ia juga belum punya rumah sendiri. Penghidupannya ia peroleh dari jasa membuat dan menambal sepatu. Suatu saat, Sayyid Abdul Karim menyewa sebuah rumah di salah satu sudut kota Teheran. Karena satu hal, pemilik kontrakan tersebut meminta Sayyid Abdul Karim agar segera mengosongkan rumah itu setelah masa kontraknya habis.
Begitu mendengar perkataan pemilik rumah itu, Sayyid Abdul Karim segera mencari rumah kontrakan baru. Lama mencari, namun ia belum juga mendapatkannya, hingga batas waktu yang telah ditentukannya habis. Akhirnya, ia mengumpulkan seluruh perabot rumah tangganya yang sederhana itu dan meletakkannya di sudut jalan. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi.
Di saat seperti itu, Shahib Zaman Imam Mahdi as datang kepadanya dan berkata, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya kakek-kakek kita telah tertimpa musibah yang lebih berat daripada kita.”
Lalu, Sayyid Abdul Karim berkata kepadanya, “Ya, benar apa yang Anda katakan, namun tidak seorang pun di antara mereka yang diuji dengan kehinaan, karena sebuah rumah kontrakan.”
Mendengar perkataan si miskin itu, Shahib Zaman Imam Mahdi as tersenyum dan berkata, “Ya, tapi segala sesuatunya sudah kami atur. Janganlah engkau bersedih, aku akan segera menyelesaikan masalahmu ini.”
Pedagang jujur itu yang menuturkan kisah ini lalu berkata,
“Kemarin malam, aku bermimpi bertemu Shahib Zaman Imam Mahdi as, dan beliau berkata kepadaku, ‘Tolong, besok pagi, engkau beli rumah fulan atas nama Sayyid Abdul Karim. Kemudian, pada jam sekian, pergilah ke jalan ini. Di sana, engkau akan menjumpai Sayyid Abdul Karim sedang duduk di pinggir jalan dan di sekitarnya perabot rumah miliknya; ia sedang bingung. Berikanlah kunci rumah itu kepadanya.’
Esok harinya, tepatnya pukul delapan pagi, aku pergi ke rumah yang telah ditunjukkan Shahib Zaman Imam Mahdi as kepadaku. Setelah aku sampai di sana, pemilik rumah itu berkata kepadaku, ‘Aku punya hutang uang kepada beberapa orang pedagang yang jumlahnya sangat banyak. Namun, semalam aku bermimpi melihat Shahib Zaman Imam Mahdi as dan berkata kepadaku, ‘Aku sampaikan kabar gembira kepadamu bahwa urusanmu akan segera selesai. Besok akan datang kepadamu seorang pedagang bernama fulan; ia akan membeli rumahmu dengan harga bagus. Sehingga dengannya engkau dapat melunasi seluruh hutangmu itu.’
Ya, uang itu ada bersamaku. Lalu aku segera membeli rumah itu dan mengambil kuncinya. Tak lama, aku pergi ke sebuah jalan yang telah diperintahkan Shahib Zaman Imam Mahdi as. Di sana, aku menemukan si miskin tukang sepatu itu dan memberikan kunci rumah itu kepadanya.”
Sayyid Abdul Karim pun merasa sangat bahagia. Ia lalu berkata kepada pedagang itu, ”Tadi, sebelum Anda datang, Shahib Zaman Imam Mahdi as ada di tempat ini dan beliau baru saja pergi meninggalkanku.”
Hasan Abathahi, Bertemu Imam Mahdi