Ikuti Kami Di Medsos

Dunia Islam

Islam Musuh Kolonialisme

Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat sangat memusuhi Islam. Bahkan mereka dengan segala upaya berusaha menghapus Islam, termasuk namanya, dari muka bumi. Sebab, Islam menentang segala bentuk kesombongan dan kezaliman mereka.

Karena di setiap tempat yang terdapat Islam, tak ada kelanggengan bagi pilar-pilar sistem pemerintahan otoriter. Setiap tempat yang dihuni Islam, akan menjadi tanda perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman dan kekejaman, penjajahan dan eksploitasi, penghinaan dan peremehan terhadap manusia, serta perlawanan terhadap poros yang dikuasai sistem pemerintahan sewenang-wenang di dunia ini.

Salah satu contoh kesewenangan Amerika adalah ketika mereka menyerang Irak dengan tuduhan memiliki senjata pemusnah masal. Irak luluh lantak, Sadam Husain sebagai presiden Irak dieksekusi tanpa ada peradilan, dan hingga kini bukti adanya senjata pemusnah massal itu tak pernah ditemukan.

Contoh lain, bagaimana Amerika memberikan dukungan mati-matian kepada Rezim Zionis yang nyata-nyata melakukan penjajahan dan kolonialisme kepada penduduk Palestina. Kesewenang-wenangan itu benar-benar ada di depan mata dan Islam menentang itu semua.

Maka untuk menghilangkan rintangannya (Islam), Amerika mengerahkan segala kekuatannya untuk memerangi Islam. Mereka memobilisasi segenap kemampuannya guna mewujudkan keinginan mereka, yaitu menghapus Islam dari muka bumi.

Ketika melancarkan rencananya untuk menguasai politik, ekonomi, sosial, dan budaya, negara-negara kolonial justru terbentur dengan dinding kokoh, yang terbentuk dari keyakinan agama. Meski tak semua agama di setiap tempat berdiri menentang intrik penjajahan; misalnya, agama yang menyimpang dan agama buatan tangan kekuasaan tentu tak akan melakukan perlawanan atas kezaliman negara-negara kolonial.

Sebaliknya Islam, sebagai perlambang kesempurnaan agama, bangkit dengan benar-benar menentang penjajahan dan menghadapi permusuhan dengan bangsa-bangsa kolonial di wilayah-wilayah Islam.

Sementara itu, negara-negara kolonial telah memahami bahwa Islam menjadi batu sandungan bagi mereka untuk berbuat sewenang-wenang, melalui berbagai penelitian. Mereka mencobanya di negara Arab, India, Iran dan juga Indonesia. Namun di setiap tempat, perasaan religius bangkit di tengah-tengah umat manusia.

Hasilnya, negara-negara Kolonial mendapatkan perlawanan dari umat Islam yang gencar menentang rencana jahat mereka. Seperti revolusi tembako di Iran, tragedi berdarah di India dalam menghadapi penjajah Inggris, serta perang Aceh melawan bangsa Belanda di Indonesia.

Dengan kesadaraannya itu, negara-negara Barat memainkan perang budaya untuk merusak Islam, sehingga tak mampu menghalangi gerak-gerak kezaliman mereka. Apalagi jika negara-negara di mana ada umat Islam malah bergantung kepada negara-negara kolonial, sehingga tak mampu membentuk pemerintahan yang baik; yaitu menghadapi persengkongkolan budaya dan politik yang digagas Barat.

Karena itu para pemimpin Barat dengan leluasa dapat memperluas wilayah budaya Barat yang merusak di negara-negara Islam. Semua itu mereka lakukan dalam upaya mengukuhkan dominasi mereka di bidang politik dan perampasan ekonomi tanpa rintangan yang berarti.

Maka, sebagai umat Islam, harus sadar memiliki tugas untuk melawan kezaliman negara-negara Barat dan segala bentuk kolonialisme. Serta harus sadar bahwa Barat senantiasa menembarkan siasat, tipu daya dan muslihat untuk menghancurkan Islam yang dianggapnya menjadi penghalang tindak tanduk zalim mereka.

 

*Ali Khamenei, Perang Kebudayaan

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *