Dunia Islam
Ciri-ciri Syiah Menurut Imam Muhammad Baqir
Ciri-ciri Syiah Menurut Imam Muhammad Baqir
Orang-orang yang meyakini Imam Ali bin Abi Thalib as sebagai pengganti Rasulullah saw yang sah disebut sebagai Syiah. Kaum Syiah memandang Imam Ali bin Abi Thalib as dan sebelas keturunannya yang maksum sebagai pemimpin dan imam yang harus diikuti. Syiah sejati adalah mereka yang mengikuti keteladanan Imam Ali as dan para imam lainnya serta memandang para Imam Ahlulbait sebagai sosok manusia sempurna.
Imam Muhammad Baqir as pernah berkata kepada Jabir, “Wahai Jabir! Cukupkah bagi seseorang untuk menjadi Syiah hanya dengan mengaku sebagai pengikut Ahlulbait Nabi saw? Demi Allah, para pengikut kami hanyalah yang saleh dan tunduk kepada Allah. Selain itu, para pengikut kami (orang-orang Syiah) dikenal sebagai orang-orang yang tawadu (rendah hati), jujur, senantiasa mengingat Allah, tidak meninggalkan ibadah puasa dan salat, berbuat baik kepada kedua orangtuanya, serta suka membantu tetangga, orang-orang yang membutuhkan, orang-orang yang dililit utang, dan anak-anak yatim. Mereka juga dikenal dengan sifat qana’ah (sifat menerima dan sabar) dan kebiasaannya membaca al-Quran. Mereka tak pernah menghina dan merendahkan siapapun. Mereka adalah orang-orang terpercaya dalam segala hal.”
Baca juga : Membaca Basmalah, Meluaskan Pikiran
Mendengar itu, Jabir berkata, “Wahai putra Rasulullah! Sampai hari ini, aku belum menemukan seorang pun yang memiliki keutamaan-keutamaan yang Anda sebutkan itu.”
Imam Muhammad Baqir as melanjutkan, “Wahai Jabir! Jangan sampai dirimu disesatkan oleh pelbagai keyakinan (yang keliru). Apakah engkau mengira seseorang akan terselamatkan (dari hukuman dan siksaan Allah) hanya dengan mengatakan secara lisan bahwa dirinya adalah pengikut Imam Ali tanpa perlu menaati perintah-perintah Allah?
Apabila seseorang mengatakan dirinya adalah pengikut Rasulullah saw, namun tidak mengikuti ajaran-ajarannya, niscaya ia tak akan selamat. Orang-orang Syiah wajib takut kepada Allah dan mematuhi segenap perintah-Nya. Allah Swt tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan siapapun. Allah Swt hanya menyukai orang-orang yang saleh dan mematuhi segenap perintah-Nya. Demi Allah, tak ada jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan mematuhi-Nya. Kita tidak dapat menjamin diri kita terbebas dari api neraka. Orang yang menaati perintah-perintah Allah adalah sahabat kita, dan orang yang membangkang perintah-perintah Allah adalah musuh kita. Tak seorang pun dapat menjadi sahabat kita kecuali dengan kesalehan dan perbuatan baik.”
Abul Qasim al-Khu’i, Menuju Islam Rasional
Baca juga : Wilayah di Masa Kegaiban Imam Mahdi