Berita
Dunia Islam Mesti Kembali Pada Filsafat
Meski pernah mencapai zaman keemasan dalam pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sayang dunia Islam saat ini tertinggal jauh dari Barat. Menurut Dr. Agus Purwanto, D. Sc. ahli Fisika Teoritis lulusan Universitas Hiroshima, Jepang, hal ini karena sebagian kalangan umat Islam meninggalkan filsafat.
“Saya melihat, kemunduran pencapaian ilmiah di dunia Islam ini problemnya bukan karena masalah kapital, tapi lebih karena masalah ideologi,” ujar Agus. “Yaitu sejak Al-Ghazali menulis Tahafut al-Falasifah, pencapaian ilmiah di dunia Islam mundur.”
“Padahal, ilmu pengetahuan tak bisa lepas dari filsafat,” tandas Agus. “Ini problemnya.”
Menanggapi anggapan sebagian orang yang memandang mempelajari filsafat bisa mengakibatkan kesesatan dan bahkan kekafiran, Agus membantahnya. Menurutnya yang dikritik Al-Ghazali tentang filsafat itu hanya Filsafat Ketuhanan saja, bukan keseluruhan filsafat.
“Yang banyak orang tak tahu, Al-Ghazali itu sendiri seorang filosof besar, tapi pengikutnya malah anti filsafat. Filsafat itu luas, tidak sesempit hanya masalah ketuhanan saja,” terang Agus.
Hal inilah yang menurut Agus menyebabkan reduksi pemahaman keislaman di sebagian kalangan umat Islam hanya pada masalah fikih dan tasawuf semata.
“Akibatnya, Islam tereduksi ajarannya hanya dalam produk fikih dan tasawuf. Filsafat dibuang di kalangan Sunni,” keluh Agus. “Nah, kita harus pakai bahasa agama untuk kembalikan ini. Kita harus kembali ke Al Quran.”
“Kan jelas di Al Quran itu ayat qauniyyah itu sampai 800 ayat, tapi kenapa kurang diperhatikan? Padahal inilah kunci kekuatan Islam.”
Sementara di kalangan Muslim Syiah, filsafat tak pernah terputus. Karena itu tak heran negara seperti Iran maju dalam bidang pencapaian pengetahuan dan teknologinya.
Seyogyanya umat Islam kembali pada filsafat jika tak ingin terus tertinggal dalam kancah ilmu pengetahuan dan teknologi ini. (Muhammad/Yudhi)