Berita
Dr. Jawad: 83 Warga Palestina Terbunuh Sejak 1 Oktober Lalu
Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Jawad Awwad mengatakan bahwa pada hari Kamis (12/11) tentara Israel membunuh Abdullah Azzam Shalalda, di rumah sakit pemerintah Hebron dan membuat jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel sejak 1 Oktober bertambah menjadi 83 jiwa.
Dia mengatakan pembunuhan Shalalda di rumah sakit dilakukan oleh tentara Israel dengan cara menyamar, ini membuktikan bahwa apa yang dilakukan Israel adalah sebuah tindakan kejahatan dan melanngar hukum internasional serta hak asasi manusia.
Dr. Awwad menuntut agar komunitas internasional segera bertindak untuk melindungi rakyat Palestina dan menghentikan kejahatan Israel dan pendudukan ilegalnya.
“Bungkamnya komunitas internasional dan ketidakpedulian atas kejahatan yang terjadi telah membuat Israel semakin brutal.” Dia menambahkan, “Tentara Israel tidak hanya membunuh rakyat Palestina di rumah-rumah mereka dan di jalanan tapi juga di rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan.”
“Dunia internasional harus bertindak sekarang; kelompok hak asasi manusia harus menghentikan tindakan teror Isarel,” kata Dr. Awwad,”Pasien dan pusat kesehatan harus dilindungi setiap saat.”
Pembunuhan di rumah sakit Hebron dilakukan oleh 21 tentara Israel yang menyamar, yang masuk ke rumah sakit saat subuh, Kamis dan menyusup ke kamar Azzam Shalalda, yang terluka parah akibat tembakan tentara Israel, dan mendapatkan perawatan khusus.
Tentara Israel menembak dan membunuh sepupu Shalalda, Abdullah, satu tembakan di dada dan tiga tembakan lainnya di tangan, dan menculik Azzam walaupun kondisinya terluka parah.
Kematian Shalalda menambah daftar warga Palestina yang meninggal dibunuh oleh tertara Israel sejak tanggal 1 Oktober menjadi 83 jiwa, 65 orang di Tepi Barat, Yerusalem dan satu di Negev, dan 18 di Jalur Gaza, termasuk seorang ibu dengan anaknya, dan lebih dari 8500 lainnya terluka.
Sekitar 26.8% warga Palestina yang terbunuh adalah anak-anak dan perempuan dan 17% yang terluka juga anak-anak dan perempuan.
Sekitar 1300 warga Palestina ditembak dengan peluru panas di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara 2250 warga Palestina ditembak dengan peluru karet; 1000 dari mereka mendapatkan perawatan medis dan dirawat di rumah sakit.
Menteri Kesehatan juga mengatakan bahwa 253 warga Palestina menderita memar dan patah tulang setelah mendapat serangan dari tentara Israel, dan 25 warga Palestina menderita luka bakar akibat bom asap.
Di Tepi Barat, lebih dari 800 warga Palestina ditembak dengan peluru panas oleh tentara Israel, 1000 lainnya dengan peluru karet. Di Jalur Gaza sekitar 422 warga Palestina ditembak dengan peluru panas dan 113 lainnya dengan peluru karet.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa tentara Israel sering menembakan peluru panas untuk mengejutkan para pengunjuk rasa, dan hal itulah yang menyebabkan banyak warga Palestina tertembak tubuhnya; selain banyak dari warga Palestina yang mendapatkan luka serius karenanya. (Lutfi/Yudhi)
Sumber : www.imemc.org