Berita
Disini, Tukang Ojek Mampu Meraup Penghasilan 400 Ribu Perhari
Di tengah lalu-lintas jalanan Ibu Kota yang super padat, transportasi ojek motor menjadi alternatif untuk menerobos dan menembus kemacetan. Efektifnya transportasi alternatif di tengah kemacetan yang merajalela ini dimanfaatkan oleh sejumlah warga Jakarta memilih profesi tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Tapi ternyata bukan hanya karena soal kemacetan saja yang membuat ojek motor dipilih sebagai alat transportasi alternatif. Akibat jalanan pegunungan yang terjal dan berbatu, di Dusun Puncak Sari, Desa Sapih, Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur, yang memiliki ketinggian sekitar 2000 MDPL (Meter Dari Permukaan Laut) pun transportasi ojek menjadi salah satu pilihan favorit warga.
Di dusun penghasil sayuran seperti kentang, wortel, kubis, bawang daun dan macam-macam sayuran lain ini, transportasi ojek dipilih untuk mengantar hasil bumi mereka ke Pasar Sayur Sukapura yang berjarak lebih dari 10 km dari Dusun Sapih.
Jalur jalan yang ekstrem, berbatu dan bisa dikatakan cukup buruk untuk sebuah jalan umum membuat truk-truk enggan untuk mengangkut sayur dari wilayah tersebut. Padahal sebagai salah satu penghasil sayur-mayur di wilayah Probolinggo, selain di Desa Ngadisari, Sukapura, sayur-mayur di Dusun Sapih juga tak kalah melimpahnya.
Maka, tak heran jika tukang ojek di Dusun Puncak Sari dalam sehari mampu mengantongi penghasilan sebesar 400 ribu rupiah. Dengan mengangkut sayur-mayur yang beratnya lebih dari satu kuintal, para tukang ojek bertarung nyawa dengan medan terjal dan lembah curam di sisi kanan-kiri jalan.
“Pada saat menjelang lebaran, tak jarang dalam sebulan tukang ojek dapat mengumpulkan uang 7 juta rupiah,” jelas Kusnanda, salah satu tukang ojek Puncak Sari yang ditemui Tim ABI Press.
Akibat sulitnya transportasi untuk mengangkut sayuran dan hasil bumi, membuat harganya di pasaran semakin mahal. Padahal seandainya saja pemerintah setempat tanggap dan segera memperbaiki jalan menuju Dusun Puncak Sari, pasti akan mempermudah jalur transportasi sayur dan memangkas biaya angkutnya.
“Warga Dusun Puncak Sari berharap akses jalan ke dusun segera diperbaiki,” harap salah satu warga Dusun Puncak Sari, yang biasa dipanggil Pak De Suro. (Lutfi/Yudhi)