Berita
Din Laporkan Rencana KTT Ulama Muslim Dunia kepada Presiden
Jakarta – Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin (Din Syamsuddin), melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait rencana penyelenggaraan Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasathiyah di Bogor (KTT Bogor) yang akan diselenggarakan pada 1-3 Mei 2018.
Din Syamsuddin diterima Presiden yang didampingi Mensesneg Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
“Alhamdulillah pada hari ini, saya diterima Presiden Jokowi untuk melaporkan persiapan penyelenggaraan sebuah kegiatan internasional yang diselenggarakan Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban,” kata Din Syamsuddin saat konferensi pers usai diterima Presiden di Kantor Presiden Jakarta.
Din Syamsuddin mengatakan penyelenggaraan KTT Bogor ini merupakan mandat yang diberikan oleh Presiden untuk mempromosikan Islam Wasathuyah ke dunia.
Dia mengungkapkan bahwa KTT Bogor ini akan diikuti oleh sekitar 50 ulama dan cendikiawan dari berbagai negara dan 50 ulama dan cendikiawan dari dalam negeri.
“Insya Allah KTT Bogor ini akan dihadiri tokoh ulama dunia, Syaikh Al-Azhar atau Syaikh Besar Al-Azhar, Syaikh Aman Toyib bin Toyib dan juga seorang ulama Syekh Abdullah bin Bayyah yang memimpin organisasi forum perdamaian mayarakat muslim yang berkedudukan di Abu Dhabi,” ungkap Din Syamsuddin, sebagaimana dilansir situs berita Antara.
KTT Bogor rencananya juga akan dihadiri Imam Masjidil Haram Syaikh Saleh bin Abdullah bin Hamid dan Imam Masjidil Aqsa Syaikh Muhammad Ahmad Husein.
Kemudian, akan hadir pula Mufti Libanon Syaikh Abdulatif Daryan, Cendekiawan Muslim Kanada Jamal Badawi, Sekjen Konferensi Muslim Eropa Muhammad Bechari dari Perancis, Sekjen Liga Dunia Islam Muhammad Abdul Karim Al-‘Isa.
Selain mereka, tokoh ulama Iran, Syaikh Ayatullah Ali Taskhiri juga akan menghadiri acara tersebut. Juga Mufti Rusia Syaikh Ravil Ismagiloviich, Ketua Muslim Jepang Amin K Tokomasu dan ulama besar lainnya. (MZ)