Berita
Dibuka, Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina resmi beroperasi sejak 24 Desember 2015. Pada Januari 2016, rencananya Rumah Sakit ini akan diserahkan kepengurusannya kepada Pemerintah Palestina.
“Kita pun, Indonesia siap mengoperasikan, andai kata Pemerintah Palestina tidak mampu mengoperasionalkan itu,” kata anggota Presidium Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad, di kantor pusat MER-C, Jakarta (29/2).
Berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektar dan menghabiskan dana tak kurang dari 120 milyar, Rumah Sakit ini disebut sebagai Rumah Sakit terbesar di Gaza Utara.
Pekan pertama beroperasi, Rumah Sakit ini telah melayani tak kurang dari 500 pasien rawat jalan. Begitu juga dengan Rawat Inap dan ICU pun mulai terisi pasien.
Tak hanya berfungsi sebagai sarana pengobatan terhadap rakyat Palestina di bawah penindasan Israel, Rumah Sakit yang berjarak 3 km dari perbatasan Israel ini juga mempererat hubungan bangsa Palestina dengan Indonesia.
“Simbol persatuan, simbol ikatan emosional yang akan kita pertahankan,” kata dokter Sarbini.
Rampungnya pembangunan serta persiapan alat medis di Rumah Sakit itu bukan berarti selesai sepenuhnya. Mengingat, agresi dan blokade ilegal Israel di Palestina telah membuat Pemerintah Palestina kesulitan dana untuk mengoperasikan banyak hal.
Berkat dukungan penuh masyarakat Indonesia lah Rumah Sakit ini berdiri. Seluruh dana pembangunan fisik maupun perlengkapan medis berasal dari sumbangan masyarakat -tanpa dana pemerintah- yang terhimpun melalui MER-C. (Malik/Yudhi)