Berita
Dialog Setara Institute: Kanada Peduli Minoritas Indonesia
Rabu (2/4) siang sejumlah perwakilan kelompok keberagamaan di Indonesia berkumpul di kantor Setara Institute, Bendungan Hilir Jakarta untuk melangsungkan dialog bersama antar kelompok minoritas.
Hadir dalam acara itu Deputi Kebebasan Beragama (Deputy Director Religius Freedom Office) dari kementerian luar negeri Kanada Christopher Duggan didampingi Huy Nguten, staf kedubes Kanada di Indonesia. Sementara dari kelompok keberagamaan, hadir antara lain pendeta Palti Panjaitan dari HKBP Filadelfia, Ignatius Rudy Pratikno dari Jemaat Katolik, Bona dari GKI Yasmin, Dian Jennie dari Badan Kerjasama Organisasi-organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan YME (BKOK), Abu Mufadhal dari Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) dan Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos selaku tuan rumah.
Setiap utusan bercerita tentang pengalaman dan kasus yang pernah dan sedang mereka hadapi saat ini. Bona dari GKI Yasmin dan pendeta Palti dari HKBP Filadelfia mengungkapkan betapa rumitnya proses mendirikan gereja dan sulitnya beribadah dengan tenang tanpa gangguan kelompok intoleran di Tambun Bekasi. Dian perwakilan dari kelompok penghayat kepercayaan menceritakan perlakuan tak adil dari kelompok mayoritas, di samping ketidaktegasan pemerintah terkait status keberagamaan mereka. Sementara Abu Mufadhal mewakili Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) memaparkan kondisi terkini warga Muslim Syiah Sampang yang sudah hampir 20 bulan lamanya berstatus pengungsi di Rusunawa Jemundo, Sidoarjo.
Semua pihak menengarai bahwa kasus-kasus intoleransi, intimidasi dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas yang selama ini kerap terjadi, adalah akibat buruk dari ketidakjelasan sikap dan lemahnya tekad pemerintah dalam mencari solusi tuntas atas masalah-masalah itu.
Setelah mencatat poin-poin penting dalam dialog, Duggan dan Nguten berjanji melaporkannya ke pihak pemerintah Kanada. Disampaikannya bahwa salah satu tujuan dialog kali ini adalah untuk menegaskan peran serta pemerintah Kanada dalam mengadvokasi kasus-kasus yang dialami kelompok minoritas di Tanah Air. Dia menambahkan bahwa selanjutnya duta besar Kanada akan berbicara langsung kepada pemerintah Indonesia dan menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kelompok minoritas yang selama ini telah dilanggar hak-haknya. Dengan cara itu Duggan berharap, Dubes Kanada dapat menekan pemerintah Indonesia agar mengubah kebijakannya terutama dalam melindungi hak-hak kelompok minoritas di Indonesia.
Di akhir sesi dialog Nguten menegaskan bahwa acara yang ditutup pada pukul 14:30 itu tidak berarti telah usai. Menurutnya dialog lanjutan akan terus dilakukan di antara mereka dengan menjalin komunikasi intensif baik melalui email atau kontak langsung via telepon dengan pihak-pihak terkait di kedutaan Kanada yang ada di Indonesia. (Lutfi/Yudhi)