Berita
Di UIN Jakarta Syekh Al Azhar Kembali Serukan Pesan Perdamaian dan Kemanusiaan
Grand Syekh Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmad Muhammad At Tayyeb bersama Majelis Hukama Al Muslimin sudah tiga hari menginjakkan kaki di Indonesia. Hari ini (23/2), mereka mengisi agendanya di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan Syekh Ahmad sebagai pembicara utama dalam forum bertema “Orasi Perdamaian dan Kemanusiaan” yang diselenggarakan Ikatan Alumni Al Azhar Internasional (IAAI) cabang Indonesia bekerjasama dengan UIN Jakarta.
Dalam forum itu Syekh Ahmad menyampaikan bahwa saat ini Islam tengah menghadapi ancaman; hilangnya rasa perdamaian yang diikuti oleh menyebarluasnya kekacauan dan kegelisahan, serta dominasi kekuatan pihak tertentu yang menguasai orang-orang lemah.
Hal yang lebih buruk lagi menurutnya, terwujud dengan banyaknya kejahatan dalam bentuk peperangan, serta penumpahan darah mengatasnamakan agama terutama dengan mengatasnamakan agama Islam.
“Bagaimana mungkin Islam dijuluki sebagai agama teroris, padahal Islam adalah agama yang diproklamirkan oleh Rasulullah bahwa Islam adalah yang setiap manusia merasa aman dan selamat dari tindakan dan perkataan tetangganya. Setiap Muslim terhadap Muslim lainnya haram meneteskan darah, merampas harta dan kehormatan. Islam juga tidak hanya melarang pembunuhan dan penetesan darah, bahkan Islam juga melarang sikap menakut-nakuti orang lain meskipun hanya bercanda. Bagaimana mungkin agama ini dituduh sebagai agama teroris dan haus kekerasan? Padahal Rasuullah disebut sebagai pembawa kasih sayang kepada seluruh umat manusia,” ungkap Syekh Ahmad.
Syekh Ahmad kembali mengingatkan, sesungguhnya Allah SWT tidak pernah menurunkan agama untuk memecah-belah umat manusia, tidak juga untuk memberikan kemadharatan dan rasa takut kepada umat manusia tetapi Dia menurunkan agama sebagai cahaya petunjuk dan rahmah serta kasih sayang. Bahkan jika terjadi peperangan sekalipun, Islam menunjukkan sikap adilnya meski kepada musuh, dengan dilarang membunuh wanita, orang tua, serta anak kecil.
“Sikap ini membuktikan bahwa Islam sangat menekankan nilai-nilai kasih sayang meskipun kepada musuh. Oleh sebab itu, sangat tidak masuk akal jika saat ini dengan sangat serampangan Islam dihukumi sebagai agama penyebar kekerasan,” terang Syekh Ahmad.
”Alquran sendiri mengajarkan bahwa kata kasih sayang, disebut berulang-ulang dalam Alquran dan diikuti dengan kata-kata kejujuran, keadilan, amanah, memaafkan, dan memenuhi janji, diulang hingga berkali-kali,” imbuhnya.
Bahkan, menurutnya kata kasih sayang yang diajarkan Islam yang disebut dalam Alquran merupakan bukti lain bahwa kasih sayang yang diajarkan oleh Islam tidak hanya untuk sesama Muslim tetapi harus berlaku untuk seluruh umat di seluruh dunia baik mahluk hidup maupun benda mati.
Selain itu Syekh Ahmad juga berpesan kepada hadirin untuk menghindari fanatisme terhadap golongan, yang menimbulkan sikap paling benar dan mudah menyalahkan pihak lain. Hal inilah yang menurutnya menjadi penyebab perpecahan sehingga para musuh dengan lebih mudah memecah-belah umat Islam.
Acara yang terselenggara di Aula Prof. Dr. Harun Nasution ini juga dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA, para alumni Al Azhar, dan peserta lain dari berbagai kalangan. (Malik/Yudhi)