Berita
Daftar Sahabat Nabi yang Diakui Periwayatannya oleh Syiah juga Ahlusunah
Kata Rafidhah, berarti penolak, ditujukan kepada orang-orang yang menolak dua orang sahabat utama Nabi yang menjadi khalifah sepeninggal beliau, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khatthab.
Yang tidak banyak diketahui dan diungkapkan, sebenarnya kata ini diperkenalkan untuk pertama kalinya justru di kalangan kaum Syiah sendiri untuk mengecam orang-orang atau kelompok semacam ini. Persisnya, dalam catatan sejarah, kata “Rafidhah” dipergunakan pertama kalinya oleh Imam Zaid bin Ali Zain Al-’Abidin yakni yang diakui sebagai Imam kaum Syiah Zaidiyah.
Menurut catatan yang tersebar luas di berbagai referensi Ahlusunah, pernah datang sekelompok orang kepada beliau dan mendorong Imam Zaid untuk menolak kedua orang sahabat tersebut. Merespon hal ini, Imam Zaid mengusir mereka sambil berkata, “Sesungguhnya kalian adalah Rafidhi.” Tampak jelas di sini bahwa Imam Zaid, sebaliknya dari mendukung sikap Rafidhi ini, justru mengecam mereka. Sayangnya, meski dapat diterapkan atas sebagian Syiah yang mengecam sahabat, belakangan ini kata Rafidhah menjadi diidentikkan dengan Syiah secara keseluruhan, bukan kepada sekelompok orang dalam mazhab ini yang bersikap demikian.
Sebagai akibatnya, bukan saja ucapan para ulama yang mengecam kaum Rafidhi dimaknai sebagai kecaman terhadap kaum Syiah, tak jarang istilah ini dalam bahasa Indonesia, dan mungkin juga dalam bahasa-bahasa lain secara sengaja atau tidak diterjemahkan sebagai Syiah. Sudah tentu hal ini tak bisa diterima secara ilmiah. Setelah semuanya itu, harus difahami bahwa tidak benar Syiah menolak umumnya sahabat dan hanya mengakui segelintir di antara mereka.
Di bawah ini sekadar contoh nama-nama sahabat Nabi (disusun menurut abjad), di luar sahabat-sahabat besar, yang diterima periwayatannya oleh Syiah, yang terdapat dalam daftar nama sahabat di buku-buku referensi Ahlusunah:
- ‘Aban ibn Sa’id ibn Al-’Ash Al-Amawiy
- ‘Abbas ibn Hatim Al-Tha-iy
- ‘Adiy ibn Hatim Al-Tha-iy
- ‘Abdullah ibn Abbâs
- ‘Abdullah ibn ‘Abd Al-Madani Al-Haritsy
- ‘Abdullah ibn Abi Rafi’
- Abdullah ibn Abi Sufyan ibn Al-Harits ibn ‘Abdul- Muthalib
- ‘Abdullah ibn Badil Al-Khuza’iy
- ‘Abdullah ibn Dabbab Al-Mid-hajiy
- ‘Abdullah ibn Hanin ibn Asad ibn Hasyim
- ‘Abdullah ibn Hawalah Al-Azdy, disebutkan dalam buku ‘Amal Al-‘Amil, jilid 1.
- ‘Abdullah ibn Ja’far
- ‘Abdullah ibn Ka’b Al-Haritsy
- ‘Abdullah ibn Khabbab ibn Al-Aratt Al-Tamimy
- ‘Abdullah ibn Mas’ud Al-Hudzaliy
- ‘Abdullah ibn Naufal ibn Al-Harits ibn ‘Abdul Muthalib
- ‘Abdullah ibn Thufail Al-’Amiriy
- ‘Abdullah ibn Sahl ibn Hunaif
- ‘Abdullah ibn Salamah Al-Kindiy
- ‘Abdullah ibn Warqa’ Al-Saluliy
- ‘Abdullah ibn Yaqthur, dalam Al-Ishâbah disebutkan namanya adalah Ibn Yaqazhah. Dia adalah saudara sepersusuan Al-Husain ibn Ali r.a. dan gugur dalam membelanya.
- ‘Abdullah ibn ibn Jubair ibn ‘Abdul-Muthalib
- ‘Abdurrahhman ibn Zubair ibn ‘Abdul-Muthalib
- ‘Abdurrahhman ibn Abbâs ibn ‘Abdul-Muthalib
- ‘Abdurrahhman ibn ‘Abd Al-Rab Al-Anshariy, disebutkan oleh Ibn ‘Uqbah dalam buku Al-Muwâlah sebagai
- seorang di antara mereka yang mendengar nas Al-Ghadir, kemudian ikut bersaksi bagi Amir Al-Mukminin Ali
- ketika peristiwa “kesaksian di serambi masjid”. (Hal ini disebutkan dalam Al-Ishâbah dan lainnya).
- ‘Abdurrahhman ibn Abza Al-Khuza’iy
- ‘Abdurrahhman ibn Badil Al-Khuzai’iy
- ‘Abdurrahhman ibn Hasal Al-Jumahiy
- ‘Abdurrahhman ibn Khirasy Al-Anshariy
- ‘Abdurrahhman ibn As-Sa’ib Al-Makhzumiy
- ‘Abu Fudhalah Al-Anshariy Abu Fudhalah termasuk salah seorang pejuang Badar dan termasuk yang mendampingi Imam Ali r.a. dan terbunuh di Perang Shiffin.
- Abu Laila Al-Ghiffariy, dalam Al-Ishâbah, beliau adalah salah seorang pengikut Imam Ali r.a.
- Abu Mundzir
- Abu Răfi’ Al-Anshary
- ‘Alba’ ibn Haitsam ibn Jarir
- ‘Ali ibn Abi Răfi’ Al-Qibthiy
- ‘Amir (Abu Thufail) ibn Watsilah Al-Kinaniy
- ‘Ammar ibn Abi Salamah Ad-Dalaniy, dalam Al-Ishâbah disebutkan bahwa dia gugur sebagai syahid bersama Al-Husain ibn Ali.
- Ammar (Abu Al-Yaqzhan) ibn Yasir.
- ‘Amr ibn Abi Salamah, putra Ummu Salamah yang dipelihara oleh Nabi Saw.
- ‘Amr ibn Anas Al-Anshariy
- ‘Amr ibn Farwah ibn ‘Auf Al-Anshariy
- ‘Amr ibn Al-Hamaq Al-Khuza’iy
- ‘Amr ibn Hubair Al-Makhzumiy
- ‘Amr ibn Muhshan
- ‘Amr ibn Murrah An-Nahdiy
- ‘Amr ibn Salamah Al-Muradiy
- ‘Amr ibn Syarahil
- ‘Amr ibn ‘Umais ibn Mas’ud
- Anas ibn Al-Harts (atau Al-Harits ibn Nabih), dalam Al-Ishâbah dan Al-Isti’âb disebutkan bahwa dia terbunuh bersama Al-Husain di Karbala.
- Anas ibn Mudrik Al-Khats’amiy Al-Aklabiy
- ‘Antarah Al-Salamiy Al-Dzakwaniy
- ‘Aqil ibn Abu Thalib
- Aslam ibn Bujrah Al-Sa’idiy
- Aslam ibn Harits ibn Abdul-Muthalib Al-Hasyimiy (dia adalah saudara Naufal).
- Aswad ibn ‘Abs ibn Asma’ Al-Tamimiy
- Barra’ ibn ‘Azib ibn Al-Harits Al-Anshariy
- Barra’ ibn Malik
- Barid Al-Islamiy
- Barid Husaib Al-Aslamiy
- Basyir (saudara Wada’ah) ibn Abu Zaid Al-Anshariy
- Bilal ibn Rabah Al-Habasy
- Dhahhak (Al-Ahnaf) ibn Qais Al-Tamimiy. Seorang yang dijadikan perumpamaan dalam kesabaran dan kebijakan. Dia dilahirkan pada masa Nabi Saw masih hidup, namun dia tidak berjumpa dengan beliau. Kendatipun demikian, beliau Saw mendoakannya.
- Daud (Abu Laila) ibn Bilal (ayah Abdurahman Al-Anshariy).
- Fadhl ibn Abbâs ibn ‘Abdul-Muthalib
- Fakih ibn Sa’d ibn Juba’ir Al-Anshariy
- Farwah ibn ‘Amr ibn Wadaqah Al-Anshariy
- Habib ibn Muzhahir ibn Ri’ab ibn Asytar Hajun. Gugur bersama Al-Husain, seorang tabi’in Ibn Hajar menyebutnya pada bagian III, Al-Ishâbah.
- Hajjaj ibn ’Amr ibn Ghuzayyah Al-Anshariy.
- Hakam ibn Mughffal ibn ’Auf Al-Ghamidiy (gugur sebagai syahid dalam peristiwa Nahrawan).
- Hakim ibn Jabalah Al-’Abdiy (salah seorang yang turut serta dalam Perang Jamal bersama dengan Amir Al-Mukminin).
- Halal ibn Abi Halah
- Hani ibn Nayyar
- Hani ibn ‘Urwah ibn Fadhalah ibn Nimran ibn ‘Abd Yaghuts Al-Muradi. Syahid pada saat membela Muslim ibn Aqil, utusan Al-Husain ibn Ali r.a. Disebutkan dalam Al-Ishâbah, bagian III.
- Hanzhalah ibn Nu’man ibn ‘Amir Al-Anshariy
- Harb Al-Maziniy
- Harits ibn Abbâs ibn ‘Abdul Muththalib
- Harits ibn ‘Amr ibn Hizam Al-Khazrajiy
- Harits (Abu Qatadah) ibn Rab’iy ibn Baldahah Al-Anshariy
- Harits ibn Hatib ibn ‘Amr Al-Anshariy
- Harits ibn Naufal ibn Harits ‘Abdul Muthalib
- Harits ibn Zuhair Al-Azdiy.
- Hassan ibn Khauth (atau Khuth) ibn Mis’ar Al-Syaibaniy (beliau gugur di Perang Jamal membela Imam Ali r.a.)
- Hasyim Al-Miqtal ibn ‘Utbah ibn Abi Qaqqash Al-Zuhriy
- Hazim ibn Abi Hazim Al-Ahmasiy
- Hudzaifah ibn Al-Yaman Al-‘Absiy
- Hujur ibn ‘Adiy Al-Kindiy
- Jabalah ibn ‘Amr ibn Aus Al-Sa‘idiy
- Jabir ibn ‘Abdullah Al-Anshariy
- Ja’dah ibn Hubairah Al-Makhzumiy (ibunya Ummu Hani saudara sekandung dengan Amir Al-Mukminin Ali r.a.)
- Ja‘far ibn Abi Sufyan ibn Al-Harits ibn Abdul Muthalib Al-Hasyimiy
- Jahjah ibn Sa‘id Al-Ghiffariy
- Jarad ibn Malik ibn Nuwairah Al-Tamimiy (gugur dalam peristiwa Al-Bi’thah bersama ayahnya).
- Jarad ibn Thuhyah Al-Wahidiy (gugur bersama Al-Husain r.a. di Karbala).
- Jariah ibn Qudamah Al-Sa‘diy
- Jarah ibn Zaid
- Jubair ibn Al-Hubab Al-Anshariy
- Jundab ibn Junadah (dikenal dengan nama Abu Dzarr Al-Ghiffariy).
- Ka‘b ibn ‘Amr ibn ‘Abi ‘Abbad Al-Anshariy (juga dikenal dengan nama Abu Al-Yusr).
- Khalid ibn Muammar Al-Sadusiy
- Khalid ibn Rabi‘ah Al-Jadaliy
- Khalid ibn Sa‘id ibn Al-‘Ash Al-Amawiy
- Khalid ibn Al-Walid Al-Anshariy
- Khalid ibn Zaid (Abu Ayyub) Al-Anshariy
- Khalifah ibn ‘Adiy Al-Bayadhiy
- Kharsyah ibn Malik Al-Audiy
- Khabbab ibn Al-Arrat Al-Tamimiy (atau Al- Khuza‘i).
- Khuwailid ibn ‘Amr Al-Anshariy
- Khuzaimah ibn Tsabit Al-Anshariy
- Malik dan Mutimun (keduanya putra Nuwairah)
- Malik ibn Al-Tayyihan
- Mikhnaf ibn Sulaim (Datuk Abu Mikhnaf Al-Ghamidiy)
- Miqdad ibn ‘Amr Al-Kindiy
- Mirdas ibn Malik Al-Aslamiy
- Miswar ibn Syaddad ibn ‘Umair Al-Qurasyiy
- Mughirah ibn Naufal ibn Harits ibn ‘Abdul Muthalib
- Muhajir ibn Khalid ibn Al-Walid Al-Makhzumiy (ibunya adalah putri dari Anas ibn Mudrik ibn Ka‘b).
- Muhammad ibn Abu Bakar (Al-Shiddiq) ibn Abu Quhafah Al-Tamimiy
- Musayyab ibn Najiyyah ibn Rabi‘ah Al-Fizariy (gugur dalam peperangan demi menuntut kematian Al-Husain ibn Ali r.a.).
- Nua‘im ibn Mas‘ud ibn ‘Amir Al-Asyja‘iy
- Nadhlah ibn ‘Ubaid Al-Aslamiy
- Qais ibn Abi Qais
- Qais ibn Kharsyah Al-Qaisiy
- Qais ibn Makhsyuh Al-Bajaliy
- Qais ibn Sa’d ibn ‘Ubadah Al-Anshariy
- Qardhah ibn Ka’b Al-Anshariy
- Qutsam ibn Abbâs ibn ‘Abdul Muthalib
- Rabi’ah ibn Qais Al-’Adwaniy
- Rafi ibn Abi Rafi Al-Qibthiy
- Sa’d ibn ‘Amr Al-Anshariy
- Sa’d Harits ibn Shummah Al-Anshariy
- Sa’d ibn Mas’ud Al-Tsaqafiy (paman Al-Mukhtar).
- Sa’d ibn Wahb Al-Khuyaniy
- Sahl ibn Hunaif Al-Anshariy
- Sa’id ibn Namran Al-Hamdaniy
- Sa’id ibn Naufal ibn Harits ibn Abdul Muthalib
- Sa’id ibn Sa’d ibn ‘Ubadah Al-Anshariy
- Salamah ibn Abi Salamah (anak tiri Ummu Salamah).
- Salman Al-Farisi
- Salman ibn Tsumamah Al-Ja’fiy
- Sammak ibn Kharsyah
- Sa’nah ibn Uraidh Al-Timawiy Shahib, maula Ummu Salamah
- Shaify Rab’iy Al-Ausiy
- Shaleh Al-Anshariy As-Salimiy
- Sha’sha’ah dan Shaihan (keduanya putra Shauhan)
- Sinan ibn Syaf’alah Al-Ausiy
- Suhail ibn ‘Amr Al-Anshariy
- Sulaiman ibn Hasyim Al-Mirqal Az-Zuhri
- Sulaiman ibn Shard Al-Khuza’iy
- Sufyan ibn Hani ibn Jubair Al-Jaisyaniy
- Suwaid ibn Gahflah Al-Ja’fiy
- Syarahil ibn Murrah Al-Hamdaniy (yang meriwayatkan hadis, “Bergembiralah, wahai Ali; hidup dan matimu bersama-sama aku”, seperti tercantum dalam Al-Ishâbah).
- Syuraih ibn Hani ibn Yazid Al-Haritsiy (bukan Qadhi Syuraih)
- Tamam ibn Abbâs ibn Abdul Muthalib Al- Hasyimiy
- Thahir ibn Abi Hallah Al-Tamimiy
- Tharif ibn Aban Al-Anmariy
- Tsabit ibn Qais ibn Khuthaim Al-Zhafariy
- Tsabit ibn ‘Ubaid Al-Anshariy
- Tsa’labah ibn Qaizhiy ibn Shakhr Al-Anshariy
- ‘Ubadah ibn Shamit ibn Qais Al-Anshariy
- ‘Ubaid ibn ‘Azib
- ‘Ubaid ibn Al-Tayyihan (disebut juga ‘Atik Al- Anshariy).
- ‘Ubaidullah ibn Abbâs ibn ‘Abdul Muthalib
- ‘Ubaidillah ibn ‘Amr Al-Salmaniy
- ‘Ubaidullah ibn Naufal ibn Harts ibn ‘Abdul Muthalib
- ‘Ubaidullah ibn Suhail Al-Anshariy Al-Nubaity
- ‘Umarah ibn Hamzah ibn ‘Abdul Muthalib
- Ubay ibn Ka’b (penghulu para pembaca [qurra’] Alquran).
- ‘Umarah ibn Syihab Al-Tsauriy
- Umru Al-Qais ibn ‘Abis Al-Kindiy
- ‘Uqbah ibn ‘Amr ibn Tsa’labah Al-Anshariy
- ‘Urwah ibn Malik Al-Aslamiy
- ‘Urwah ibn Syifaf ibn Syuraih Al-Tha’iy
- ‘Urwah ibn Zaid Al-Khalil
- ‘Urwah ibn Nimran ibn Fadhalah ibn ‘Amr Al-Uradhiy Al-’Uthaifiy.
- Usaid ibn Tsa’labah Al-Anshariy
- ‘Utbah ibn Abi Lahab
- ‘Utbah ibn Daghl Al-Tsa’labiy
- ‘Utsman ibn Hunaif Al-Anshariy
- Uwais ibn ‘Amr Al-Qaraniy
- Wa’da’ah ibn Abi Zaid Al-Anshariy
- Wahb (Abu Juhaifah) ibn ‘Abdullah Al-Siwa’iy
- Walid ibn Jabir ibn Zhalim Al-Tha’iy
- Ya’la ibn Hamzah ibn ‘Abdul Muthalib Al- Hasyimiy
- Ya’la ibn ‘Umair Al-Nahdiy
- Yazid ibn Hautsarah Al-Anshariy
- Yazid ibn Nuwairah Al-Anshariy
- Yazid ibn Thu’mah Al-Anshariy
- Zaid ibn Aslam Al-Balawiy
- Zaid ibn Arqam Al-Khazrajiy
- Zaid ibn Hubaisy Al-Asadiy
- Zaid Hubaisy Al-Asadiy
- Zaid (atau Yazid) ibn Syurahil Al-Anshariy
- Zaid ibn Wahb Al-Juhaniy
- Zhalim (Abu Al-Aswad) ibn ‘Amr Al-Dualiy (Ibn Hajar menyebutnya dalam bagian III, dari bukunya Al-Ishâbah).
- Ziyad ibn Mathraf (Yang diambil riwayatnya oleh Al-Barudiy, Ibn Jarir Syahin, sebagaimana tersebut dalam Al-Ishâbah).
- Zuhair (Abu Zainab) ibn Harits ibn ‘Auf. (Buku Putih Mazhab Syiah: Menurut Para Ulamanya yang Muktabar. Penulis oleh Tim Ahlul Bait Indonesia. Cetakan IV, Desember 2012. ISBN: 978-602-8767-99-6)
(Dikutip dari Buku “Syiah Menurut Syiah” Tim Penulis Ahlulbait Indonesia)