Ikuti Kami Di Medsos

Daerah

Pengungsi Sampang Pilih Presiden

Pesta demokrasi berlangsung hari ini, Rabu, 9 Juli 2014. Seluruh rakyat merayakannya dengan cara berbondong-bondong menuju TPS yang telah ditentukan untuk menggunakan hak pilih mereka. Mulai dari elit politik seperti para ketua parpol dan pejabat pemerintah hingga kalangan rakyat jelata. Tak terkecuali para pengungsi Muslim Syiah Sampang yang sudah hampir dua tahun ini berada di pengungsian Rusunawa Jemundo, Sidoarjo.

Dalam pilpres kali ini, sebanyak 135 warga Muslim Syiah Sampang di pengungsian menggunakan hak pilih mereka di TPS 1 Jemundo, Sidoarjo. Meski belum mendapatkan apa yang selama ini mereka inginkan dari pemerintah, yaitu dipulangkan ke kampung halaman,  namun hal itu tidak membuat semagat mereka surut untuk menggunakan hak pilihnya.

Buktinya, dari 135 warga yang mendapatkan kartu DPT, semuanya menggunakan hak pilih mereka hari ini.
“Warga antusias memilih karena sudah terbiasa sejak di kampung dulu. Milih presiden juga sama, namanya juga ikut memikul tanggung jawab, ya pasti mencari yang terbaik lah,” ujar Ustad Iklil selaku koordinator pengungsi.

Terkait uang bulanan dari pemprov Jatim, menurut Nurcholis, salah seorang pengungsi, telah diserahkan tanggal 5 Juli kemarin. Jumlahnya masih tetap sama yaitu 709.000 rupiah per kepala.

Untuk bulan Ramadhan ini jumlah pengungsi bertambah, sebab anak-anak para pengungsi yang belajar di pesantren sedang libur dan kini tinggal di Rusunawa, bersama sanak saudara mereka. Itu sebabnya beban hidup para pengungsi pun secara otomatis ikut bertambah. Apalagi pada bulan Ramadhan ini jam kerja mereka hanya setengah hari, sehingga pendapatan mereka berkurang, tidak seperti biasa saat mereka bekerja sehari penuh.

Sementara terkait Pilpres kali ini, baik Ustad Iklil maupun Nurcholis sepakat,  berharap agar siapa pun yang nantinya terpilih, dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi.

“Mudah-mudahan siapapun presiden yang terpilih nanti bisa benar-benar melindungi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa tebang pilih,” pungkas Ustad Iklil. (Lutfi/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *