Daerah
Peduli Korban Banjir Bandang Sungai Cimanuk, DPD ABI Garut Bentuk Posko Gabungan
Banjir bandang yang menimpa kawasan beberapa kecamatan di Garut belum lama ini, telah menelan banyak korban jiwa dan memporakporandakan rumah serta harta benda ribuan warga.
Terkait bencana tersebut, Kamis, (22/9) pukul 21.00 WIB, Rahmat selaku Ketua DPD ABI Garut memberi penjelasan tentang kronologi banjir bandang yang terjadi pas tengah malam saat warga sedang tertidur lelap itu.
“Terjadi hujan deras, daya hisap tanah tidak maksimal kemudian overload sehingga mengakibatkan tanggul jebol dan akhirnya air luapan sampai ke pemukiman warga,” jelasnya.
Ada beberapa daerah yang menurutnya terkena luapan banjir. Di antaranya wilayah Sukaresmi, Bayombong, Garut Kota, Banyu Resmi, arah jalur ke Cimanuk. Di wilayah-wilayah tersebut setidaknya 1.300 lebih rumah yang rusak dan terseret arus banjir.
“Selain itu, terdapat korban paling banyak di seberang lapang parit depan Rumah Sakit Umum. Terdiri dari 12-14 korban jiwa dan ada yang belum ditemukan dari Panti Wreda,” tambah Ustaz Rahmat.
Dijelaskannya pula bahwa DPD ABI Garut telah membuka posko gabungan yang terdiri dari berbagai elemen di antaranya Dana Mustadhafin, Formabi, Kurba Bandung dan Muslimah ABI. Selain itu, DPD ABI Garut juga telah membentuk tim hunter untuk melacak titik-titk daerah yang terkena banjir namun belum terjangkau bantuan.
“Bantuan DPD ABI untuk korban banjir sementara ini baru tenaga kerja atau relawan kerja saja yang membuka arus jalan yang tertumpuk lumpur,” terangnya.
“Ini baru pertama kali terjadi banjir besar. Orang tua kita dulu belum pernah mengalami banjir. Tentu ini merupakan peringatan bagi kita semua agar lebih memperhatikan lingkungan. Misalnya dengan menanam pohon untuk penyerapan air yang lebih banyak dan memperhatikan hulu-hulu sungai dan menjaga kelestarian alam seperti hutan-hutan dan gunung-gunung, khususnya di Garut,” tutup Ustaz Rahmat. (Zainuddin/Yudhi)