Berita
Cegah Radikalisme dan Jaga Stabilitas dengan Pemahaman Pilar Kebangsaan
Rabu (3/8), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wonosobo bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wonosobo, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Wonosobo, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wonosobo, serta Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo mengadakan halal bihalal dan halaqah ulama, zu’ama dan cendekiawan Muslim Indonesia Kabupaten Wonosobo.
Acara yang digelar di pendopo Kabupaten Wonosobo tersebut merupakan bentuk keprihatinan kalangan cendekiawan Muslim dan ulama Kabupaten Wonosobo terhadap fenomena global munculnya paham-paham radikalisme yang mengancam stabilitas negara.
Dr. HM. Abdul Kholiq, M.A, Ketua umum ICMI Kabupaten Wonosobo menjelaskan bahwa telah terjadinya disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan salah satu yang menjadi penyebab munculnya fenomena global tersebut. Sedangkan faktor penyebab yang lain adalah adanya indikasi keterbatasan perangkat kebijakan dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila baik pada pemangku kebijakan di pemerintahan maupun di organisasi kemasyarakatan.
“Bergesernya nilai-nilai etika dan moralitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga merupakan indikasi penyebab lain munculnya radikalisme,” ujarnya.
“Ketiga faktor itulah yang melatarbelakangi perlunya kita membuat sebuah rumusan rekomendasi untuk Pemerintahan Daerah Wonosobo demi menjaga stabilitas Wonosobo,” tambahnya.
Selanjutnya pada acara yang mengusung tema “Meningkatkan Pemahaman Konsep Pilar Kebangsaan” tersebut diadakan diskusi panel dengan empat narasumber, yaitu Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriyansyah, SIP., SH., M.Hum., Dandim 0707 Wonosobo Letkol Czi. Dwi Hariyono, Komisi Fatwa dan Hukum MUI Provinsi Jawa Tengah Dr. H. Abu Rokhmat, M.Ag, dan Ketua Umum MUI Kabupaten Wonosobo Drs. KH. Muchotob Hamzah, MM. (Malik Az/Yudhi)