Ikuti Kami Di Medsos

Opini

Kemeriahan Nisyfu Sya’ban Kota Najaf

Kemeriahan Nisyfu Sya'ban Kota Najaf

Kemeriahan Nisyfu Sya'ban Kota NajafOleh: Zainal Hasni*

Telah tiba bulan-bulan ketika Allah Swt menuangkan rahmat-Nya yang tak terbatas untuk seluruh umat manusia di alam ini, dan untuk kita para hamba-Nya. 

Dan bulan Sya’ban, jembatan menuju bulan suci Ramadhan, yang terdapat sejuta keagungan di dalamnya, puncaknya berada di malam Nisyfu Sya’ban. Sebagaimana diriwayatkan, malam tersebut merupakan malam teragung setelah laylatul qadr.

Merupakan kebahagiaan bagi kita umat manusia, khususnya bagi para pencinta Ahlulbait atas lahirnya Imam Shahibul Ashr wa Zaman, Al Mahdi yang akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah dipenuhi oleh kezaliman. 
Semoga kita semua termasuk yang berada di belakang barisan Imam Zaman dalam jalan menuju cahaya kebenaran.

Saat Nisyfu Sya’ban tahun ini, kota Najaf Al Asyraf dihiasi suasana bahagia. Riuh kegembiraan para pencinta Ahlulbait, terdengar di setiap jalan, gang, dan pasar-pasar yang diterangi cahaya lampu berkilauan. 

Ratusan mimbar turut menambah semarak malam dengan lantunan syair mahdawi, puji-pujian, serta aura semangat dalam menghidupkan malam mulia ini.

Jelang petang kota Najaf, haram Amirul Mukminin Imam Ali as telah dipenuhi ribuan pencinta yang akan menghidupkan malam Nisyfu Sya’ban. Banyak peziarah yang datang dari luar negeri, seperti Iran, Turki, Pakistan, India, Afganisthan, dan Lebanon. Bahkan kota Najaf pun disambangi peziarah dari negeri kita, Indonesia.

Lantunan doa dan syair menyelimuti kota Najaf. Para pencinta Ahlulbait sibuk menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan pada malam mulia ini. Begitu pun penghidupan majelis-majelis mahdawiyah yang merupakan sebuah simbol dan kekuatan teragung para pencinta Al Mahdi afs.

Memperingati hari kelahiran Al Mahdi tak terlepas pula dari penantian kita dalam menyambut kehadiran sang Al Hujjah. Adapun bentuk penantian sesungguhnya adalah dengan mengharumkan ajaran yang dibawa Nabi dan Ahlulbait as. Yaitu dengan mengamalkan dan menjaganya dengan kuatnya keyakinan, indahnya perbuatan, serta kesucian hati yang merupakan poros amalan dan kehidupan.

Banyak juga dari para pencinta Ahlulbait yang menghidupkan hari-hari bahagia ini dengan berziarah jalan kaki ke makam suci Abi Abdillah, Imam Husein bin Ali as, datuk dari Imam Mahdi afs. Kegiatan semacam itu tercantum dalam riwayat merupakan salah satu sunnah menghidupkan malam Nisyfu Sya’ban di sisi sang Imam.

Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai pencinta Ahlulbait yang dapat menghidupkan malam mulia itu dengan amalan-amalan kebaikan, doa-doa munajat, dan harapan terbesar atau tujuan utama, agar kita semua dapat menjadi penanti dan pelayan Imam Mahdi yang berjalan menerangi jalan-jalan kegelapan dengan cahaya kebenaran.  (Hasni/Yudhi)

*Pelajar/Mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang menempuh studinya di Irak.
Salam Hormat,

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *