Berita
Buya Syafii Minta Kominfo Tegas Tutup Akun Medsos Provokator
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii, menilai, pelaku teror bom Gereja di Surabaya telah dicuci otaknya. Salah satu medium untuk mencuci otaknya bisa melalui media sosial (medsos).
Karenanya, Buya Syafii meminta pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bertindak tegas terhadap akun-akun medsos yang diduga kuat berisi konten provokasi teror.
“Cuci otak lewat medsos bisa dan tak bisa dikontrol. Pemerintah kurang tegas mengontrol media sosial, Kominfo saya harap akun-akun (yang membahayakan) dari sisi keamanan sisi moral tutup saja,” tandas Buya, saat ditemui di kediamannya, hari Minggu (13/5/2018).
Baca juga: Medsos Mudahkan Penyebaran Terorisme
Buya juga menyinggung perguruan tinggi di Indonesia yang menurutnya diduga telah disusupi kelompok yang menganut paham terorisme.
“Perguruan tinggi terkenal di Indonesia, sudah banyak disusupi, itu bisa juga ada imbas. Kalau orang tidak waras pasti bertindak tidak waras, oleh sebab itu yang waras jangan tinggal diam. Selama ini yang tidak waras sedikit, tapi karena yang waras diam jadi yang mimpin jadi mereka,” ujar Buya.
Baca juga: Diskusi Kitab Terorisme
“Mari bersama-sama bela bangsa dan kebhinekaan dan agama semuanya, sesungguhnya secara relatif Indonesia aman tapi dirusak oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Kepolisian dibantu TNI perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengefektifkan pengamanan, dan masyarakat jangan takut tapi juga harus awas di lingkungan mulai dari RT,” pungkasnya. (Senayanpost/detik/mz)