Ikuti Kami Di Medsos

Berita

BNPB: Pentingnya Data Untuk Penanggulangan Bencana

Diskusi BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (27/11) mengadakan seminar sekaligus launching buku Infografis Provinsi Wilayah di hotel Four Season, Jakarta.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, peluncuran buku infografis ini merupakan salah satu langkah BNPB dalam memaksimalkan upaya penanggulangan bencana.

BNPB“Data dan statistik sangat penting dalam memahami impact bencana,” terang Sutopo. “Dengan itu kita bisa lebih siap dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya.”

Dalam mengumpulkan data ini, BNPB bekerjasama dengan BPS untuk mencermati semua faktor-faktor dan peta-peta daerah potensi bencana di seluruh Indonesia. BNPB juga bekerjasama dengan relawan dan lurah dalam memetakan daerah rawan bencana.

Kendala Administrasi dan Rakyat yang Tangguh Hadapi Bencana

Sutopo menyebutkan, berdasarkan catatan sejarah kebencanaan di Indonesia, bencana banjir, longsor, dan puting beliung puncaknya pada bulan Januari. Dan inilah yang harus diwaspadai. Dari 1 Januari – 27 November 2014 sendiri telah terjadi 1,136 bencana. Akibatnya 355 orang tewas, lebih 1,7 juta warga mengungsi, dan lebih 2000 rumah rusak.

“Dari semua bencana tersebut, justru longsor menjadi bencana yang paling mematikan di 2014,” terang Sutopo. “Skalanya kecil tapi paling banyak membunuh.”

BNPB sendiri sudah menyiapkan dana sebesar 75 Miliar untuk penanggulangan bencana nasional. Namun menurut Sutopo, bukan berarti Pemerintah Daerah berpangku tangan, Pemda harus berada di depan menanggulangi bencana. Dana dari Pusat baru digunakan jika keadaan sudah mendesak.

Mengenai persiapan antisipasi banjir di Jakarta, meskipun Pemprov menurut Sutopo sudah melakukan banyak langkah pencegahan banjir, dengan kondisi pemukiman Jakarta yang sangat padat serta cuaca yang tak menentu, banjir akan merendam Jakarta dari bulan Januari hingga Februari.

“Kita sudah siap membantu, tapi harus ada surat siaga darurat dari Gubernur,” ujar Sutopo. “Jangan sampai seperti tahun kemarin, kita sudah bekerjasama dengan TNI, siapin pesawat segala macam, tapi karena tak ada permintaan dari Pemprov, kita tak bisa maksimal membantu.”

Untuk itu, BNPB sedang berusaha menjalin komunikasi dengan Pemrov DKI Jakarta agar penanggulangan bencana nantinhya bisa maksimal. (Muhammad/Yudhi)