Berita
Bersama Imam Ali Ridha
Seorang bertakwa dan hidup di masa Syaikh Bidabadi menuliskan rencana beliau berziarah ke pusara suci Imam Ali Ridha as dan tinggal di sana selama 40 hari bersama saudara perempuannya. Mereka lalu bertolak dari Isfahan menuju Masyhad tempat pusara suci Imam Ridha as.
Setelah 18 hari di sana, di tempat dan di pusara suci serta di alam hakikat, beliau mendapati Imam Ridha as memerintahkannya segera kembali ke Isfahan keesokan harinya. Beliau berkata kepada Imam as, “Tuanku, saya berencana ada di sisi Anda selama 40 hari dan sampai saat ini baru 18 hari.”
Lalu Imam as berkata kepada beliau, “Ketahuilah bahwa saudaramu itu tak tahan karena jauh dari ibunya. Ia bertawasul kepadaku berkenaan dengan kepulangannya. Karena itu, pulanglah demi dia. Bukankah aku sangat mencintai para peziarahku?”
Lalu beliau bertanya kepada saudaranya, “Apa yang kau pinta dari Imam Ridha as kemarin?” Saudaranya menjawab, “Saya sedih sekali berpisah dengan ibu. Sebab itulah saya mengadu kepada Imam as dan memohon agar saya dipulangkan kepada ibu.”
Benar, kecintaan Imam Ridha as kepada kaum muslimin pecinta Ahlul Bait, khususnya para peziarah makamnya, adalah hal yang masyhur, sebagaimana maktub dalam doa ziarah, “Salam bagimu, wahai Imam yang penuh kasih sayang.” Tak seorang pun berniat untuk berziarah ke makam Imam Ridha as, kecuali dirinya akan beroleh kecintaan dan pertolongan beliau.
Abdul Husain Dasteghib, Kisah-Kisah Ajaib