Berita
Berhala Paling Berbahaya Sepanjang Sejarah
Allah Swt berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan pengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al-Jatsiyah: 23)
Ada beberapa poin menarik yang akan kita bahas dari ayat di atas.
- Di kedalaman hati manusia ada berhala yang selalu menyertainya. Tidak sedikit hati manusia yang tunduk, rukuk, bahkan bersujud kepada berhala tersebut. Berhala yang bersemayam dalam hati itu disebut hawa nafsu. Banyak manusia yang menyembah berhala ini seperti orang-orang Jahiliyah menyembah Latta dan Uzza.
- Bagaimana manusia bisa disebut sedang “menyembah hawa nafsunya?” Padahal secara dzahir manusia menyembah Tuhan yang sesuai dengan keyakinan masing-masing?
Dalam kamus al-Quran kata ibadah (menyembah) sering diartikan dengan kata taat (tunduk/patuh). Memang secara dzahir kita mengaku menyembah Allah Swt, namun secara praktik kita tidak patuh kepada Allah dan lebih patuh kepada keinginan dan hawa nafsu. Karena kepatuhan adalah inti dari penyembahan, maka seseorang yang lebih mengutamakan hawa nafsu dibanding ketentuan Allah Swt, ia lebih layak disebut menyembah hawa nafsu. Dalam ayat lain al-Quran juga menggunakan kalimat “menyembah setan” yang berarti “patuh kepada ajakan setan”, seperti dalam firman-Nya.
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (QS: Yaasin: 50)
- Lalu apa yang dimaksud dengan kalimat “dan Allah membiarkannya sesat dengan pengetahuan-Nya”
Makna dari petikan ayat ini adalah Allah Swt mengetahui bahwa orang semacam ini tidak layak mendapatkan hidayah dari-Nya. Artinya mereka telah memadamkan semua cahaya hidayah dengan tangan mereka sendiri dan menutup mata. Telinga serta hati mereka dari jalan keselamatan.
Bahkan mereka menghancurkan jalan yang masih tersedia untuk kembali kepada Allah Swt. Maka dengan semua kebiadaban ini, Allah Swt mencabut rahmat serta kasih sayang-Nya dan membiarkannya berada dalam kegelapan yang nyata.
Inilah berhala yang sebenarnya. Tiada berhala yang lebih berbahaya dari hawa nafsu yang bersemayam dalam hati kita. Ketika berhala ini terus diikuti dan ditaati maka ia akan menutup semua pintu rahmat dengan pintu keselamatan. Bukankah Rasulullah bersabda,
“Tidak ada sesembahan yang paling dibenci oleh Allah di bawah langit ini melebihi hawa nafsu”
Digambarkan dalam ayat lain, apabila kebenaran dipaksa untuk mengikuti keinginan dan hawa nafsu manusia, maka hancurlah langit dan bumi.
Allah Swt berfirman, “Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya.” (QS. Al-Mu’minun:71)
Ust. Muhammad bin Alwi BSA, Kado dari al-Quran