Ikuti Kami Di Medsos

Akhlak

Bedah Buku IBF: Bahaya dan Kesia-siaan Fitnah

Bedah Buku IBF: Bahaya dan Kesia-siaan Fitnah

Bedah Buku IBF: Bahaya dan Kesia-siaan FitnahSenin, (3/3) Islamic Book Fair (IBF) 2014 di Istora Senayan, Jakarta ini telah memasuki hari ke-4 dari 10 hari yang dijadwalkan. Di antara acara demi acara yang berlangsung silih berganti, kali ini ada launching dan bedah buku Cahaya dari Madinah, karya Syekh Ali Jaber, da’i muda asli Madinah yang sekarang menjadi WNI. Dia turut hadir sekaligus sebagai narasumber dalam launching buku pertama yang ditulisnya itu.

Dalam ceramah dikutipnya beberapa isi buku yang ditulisnya. Salah satunya adalah sebuah cerita tentang bahaya dan kesia-siaan fitnah. Karena menurutnya minat baca masyarakat Indonesia sangat kurang, sengaja ia perbanyak unsur cerita dalam bukunya dengan harapan agar tidak membosankan, dan dapat membangkitkan semangat bagi pembaca.

‘’Ada seorang murid hendak membawa fitnah datang kepada seorang guru. Ia berkata kepada gurunya, ‘ada salah satu di antara murid yang memfitnah Anda. Ia beritakan sesuatu yang tidak benar tentang Anda, wahai Guru.’ Lalu sang guru berkata, ’sebelum kau ceritakan, saya ingin berikan 3 pertanyaan. Kalau sudah dijawab baru sampaikan berita yang kau bawa itu. Pertama, apakah sudah. kau pastikan berita itu benar atau belum?’ Murid menjawab ‘belum. Saya hanya mendengarnya dari orang lain, Guru.’ Sang guru melanjutkan pertanyaan kedua, ‘apakah berita yang kau bawa kau pikir berguna bagiku atau tidak? Murid menjawab ‘tidak, wahai Guruku, karena isinya hanya fitnah.’ Gurunya melanjutkan pertanyaan yang terakhir, ‘apakah berita ini bermanfaat bagimu atau bagiku? Atau justru menambah masalah dan musibah? Kata murid ‘tidak ada manfaatnya, wahai Guru.’ Lalu seketika sang guru memotong pembicaraan ‘lalu untuk apa kau hendak ceritakan? Tidak usah bercerita kalau memang tidak ada manfaatnya, atau bahkan justru akan menambah masalah.’ Itulah pesan sang guru kepada muridnya.’’

Sepenggal cerita yang disampaikan Syekh Ali dimaksudkan untuk mengajak peserta yang hadir agar tidak mudah terhasut oleh fitnah. Selain itu, dia juga menekankan agar kita menolak dengan tegas setiap berita fitnah yang datang kepada kita. Karena selain tidak bermanfaat, fitnah juga dapat menjadi sumber perpecahan. Padahal kebersamaan itu sangat penting untuk dijaga agar ukhuwah islamiyah terus berkembang. “Dengan sesama Muslim mari kita saling memuliakan, sebagaimana non-Muslim kita hormati,” tambah Syekh Ali.

Acara yang berlangsung sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB ini diakhiri pembagian 500 buku Cahaya Dari Madinah gratis kepada peserta bedah buku itu. (Malik/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *