Berita
Ayatullah Issa Qassem: Normalisasi dengan Entitas Zionis, Haram!
Abu Dhabi dan Tel Aviv mencapai kesepakatan mengenai normalisasi penuh hubungan diplomatik pada Kamis, 13 Agustus, lalu. Langkah UEA menormalisasi hubungan dengan rezim kolonial zionis itu kontan menyulut kecaman keras dari banyak negara Muslim dan kelompok perlawanan Palestina.
Ulama terkemuka Ahlulbait di Bahrain, Ayatullah Syaikh Issa Qassem pun mengeluarkan fatwa (pandangan hukum agama). Di dalamnya, beliau mengumumkan normalisasi dengan zionis ‘Israel’ itu haram hukumnya.
Dalam konferensi video dengan 14 tokoh agama dari negara-negara Islam pada hari Selasa (8/9), Syaikh Qassem menegaskan, segala upaya untuk menormalisasi hubungan dengan rezim penjajah zionis adalah pengkhianatan terhadap umat Islam (bangsa) dan melecehkan agama Tuhan.
Beliau menekankan, normalisasi hubungan itu tak lebih dari pengkhianatan dan kejahatan lain terhadap umat Islam. Ulama senior itu memperingatkan bahwa agresi zionis terhadap Umat Islam sedang berlangsung. Beliau mencatat bahwa zionis telah menargetkan identitas Muslim dengan berupaya sepenuhnya mendominasi dan mempermalukan Muslim.
“Normalisasi hubungan dengan rezim zionis adalah cara yang jelas untuk menghilangkan masalah Palestina,” kata Syaikh Qassem seperti dikutip Kantor Berita Mehr.
“Normalisasi hubungan adalah cara kejam untuk mengakui rezim zionis dan melegalkan kelangsungan hidupnya, bahkan memperluas dominasinya atas dunia Muslim dan Arab,” katanya. “Ini adalah cara untuk mengutuk Islam dan dunia Muslim.”
Beliau menambahkan bahwa normalisasi hubungan dengan rezim zionis berarti mengutuk perlawanan terhadap penjajah dan menerima peran destruktif yang telah dimainkan zionis untuk mengguncang wilayah tersebut.
Menurut banyak pengamat, UEA tidak mewakili publik Arab dan muslimin dunia. Umat Islam bahkan kompak menolak upaya jahat itu. Hanya rezim monarki dan kaki tangan AS saja yang sepakat dengan langkah normalisasi yang dinilai publik internasional, khususnya dunia Islam, sebagai pengkhianatan terhadap umat Islam dan Palestina itu sendiri.
Penolakan keras atas kebodohan dan pengkhianatan UEA juga datang dari ulama-ulama besar dunia lainnya. Persatuan Cendekiawan Muslim Dunia yang berkantor pusat di Doha, Qatar, pada hari Selasa (8/9/2020) merilis tanda tangan para ulama yang hadir dalam konferensi video yang membahas berbagai isu dunia Islam itu, termasuk normalisasi hubungan diplomatik dengan rezim kolonial zionis.
Dalam pernyataannya, Persatuan Cendekiawan Muslim Dunia itu menegaskan bahwa “apa yang telah terjadi di antara sejumlah negara Arab dan ‘Israel’ bukanlah kompromi dalam arti sebenarnya, melainkan mundur dari tanah paling suci dan paling diberkati”.
Berdasarkan pernyataan bersama ini, perjanjian yang disepakati UEA dengan rezim zionis sama saja dengan mengakui dan melegitimasi eksistensi musuh, yaitu entitas zionis, yang selama ini menjajah, menggenosida, dan melakukan pelbagai kejahatan lain yang menabrak seluruh aturan internasional dan kaidah kemanusiaan terhadap bangsa Palestina. [Parstoday/ABNA]