Berita
Imam Ali Khamenei: Normalisasi UEA – Zionis, Pengkhianatan atas Dunia Islam
Ayatullah Uzhma Sayyid Ali Khamenei pada Selasa pagi (01/09/2020), dalam konferensi video yang bertepatan dengan Pertemuan Pendidikan ke-34, mengatakan, “Dalam analisis yang jelas tentang proses normalisasi dengan rezim Zionis, mereka menjelaskan tujuan dan konsekuensi jahat dari membangun hubungan yang memalukan antara Uni Emirat Arab dan rezim kriminal Israel.”
Pemimpin tertinggi Revolusi Islam itu menegaskan, Uni Emirat Arab (UEA) telah mengkhianati dunia Islam, negara-negara Arab, negara regional, dan Palestina dengan membiarkan rezim Zionis masuk ke wilayahnya. Beliau membuat pernyataan tersebut saat berbicara dengan pejabat Kementerian Pendidikan dalam sebuah konferensi video.
Dilansir dari kantor berita Iran, IRNA Selasa (1/9/2020), Imam Ali Khamenei menyatakan bahwa tindakan pengkhianatan oleh Abu Dhabi tidak akan berlangsung lama, namun aib akan tetap ada pada mereka. “Mereka membiarkan Zionis masuk ke wilayah itu dan menyerahkan masalah Palestina, yaitu masalah perampasan negara (Palestina oleh rezim kolonial zionis) dengan menormalisasi hubungan mereka,”
Imam Ali Khamenei menyayangkan kerjasama pemerintah UEA dengan rezim brutal zionis dan elemen jahat zionis dalam rezim Amerika Serikat yang bertentangan dengan kepentingan dunia Islam dan kawasan. Rahbar menyebut langkah ini sebagai pengkhianatan terhadap dunia Islam, dunia Arab, dan kawasan. Menurutnya, “Tentu saja, situasi ini tidak akan bertahan lama, tetapi stigmanya akan tetap ada di dahi mereka yang melupakan perampasan negara dan penggusuran bangsa Palestina sesrta membuka kaki zionis di kawasan.”
Rahbar mengingatkan agar Emirat segera sadar dan bertobat dari apa yang telah mereka lakukan.
Sebelumnya, rezim Uni Emirat Arab (UEA) telah menerima kunjungan delegasi zionis dan Amerika Serikat. Delegasi kedua negara itu dipimpin penasihat senior Donald Trump, Jared Kushner, dan penasihat Keamanan Nasional yang juga kepala Dewan Keamanan Nasional rezim zionis, Meir Ben-Shabbat. Kunjungan itu dilakukan menyusul pengumuman trilateral dan peta jalan menuju kerjasama antara Uni Emirat Arab dan rezim zionis yang akan digelar di Gedung Putih dalam beberapa minggu mendatang.