Berita
Ayat-Ayat Alquran yang Berbicara tentang Imam Mahdi Afs
Para mufasir mutakhir menghitung dan mentahqiq jumlah ayat-ayat yang berkaitan dengan Imam Mahdi as, dan jumlah sensasional pun mereka dapatkan yaitu sekitar 350 ayat. Konsep Imam Mahdi afs sebagai juru penyelamat adalah sebuah konsep yang sudah diterima oleh semua agama samawi, bahkan oleh semua umat manusia meskipun nama yang ditentukan untuk menyebutnya berbeda-beda.
Tanpa diragukan lagi pembahasan tentang Imam Mahdi afs telah tertera di pelbagai sumber dan kitab-kitab Islam. Rasul saw sendiri yang mengajarkan hal tersebut. Imam Ali as dan para Imam yang lain juga tidak ketinggalan, mereka senantiasa menyinggung pembahasan yang satu ini dan mengulang-ulangnya. Para ulama dan pemuka berbagai aliran Islam sepanjang sejarah juga satu demi satu di segenap penjuru Negara Islam telah menulis dan menyusun buku yang tidak sedikit jumlahnya.
Dengan pelbagai hal tersebut apakah dapat dibayangkan topik dan pembahasan yang begitu populer dan urgen ini tidak tertera dalam kitab suci Alquran? Jawaban tentu tidak. Pasti pembahasan semacam ini benih-benihnya telah terdapat di dalamnya.
Alquran sebatas singgungan atau secara gamblang telah menjelaskan peristiwa dan kejadian yang nantinya akan terjadi di akhir zaman seperti kemenangan kaum mukmin. Ayat-ayat semacam ini, telah ditafsirkan oleh para mufasir dengan mengacu pada riwayat dan poin-poin tafsiri berkaitan dengan pemerintahan Imam Mahdi as di akhir zaman.
Alhasil para mufasir mutakhir menghitung dan mentahqiq jumlah ayat-ayat yang berkaitan dengan beliau, jumlah sensasional pun mereka dapatkan yaitu sekitar 350 ayat. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa metode mereka dalam pencarian tersebut adalah umum mencakup ayat-ayat yang secara gamblang menjelaskan permasalahan Mahdawiyah dan yang lain, atau ayat yang para mufasir dengan suatu hal dalam tafsiran ayat tersebut membawakan riwayat atau pembahasan Mahdawiyah.
Pada kesempatan ini, kita akan membawakan 5 ayat saja yang memiliki indikasi yang jelas terhadap permasalahan Mahdawiyah.
Ayat pertama, Allah Swt berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah menuliskan di Zabur setelah Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba yang saleh” (QS Anbiya: 105).
Imam Muhammad Baqir as berkata: ”Hamba-hamba Tuhan yang akan menjadi pewaris bumi -yang tersebut dalam ayat- adalah para sahabat Mahdi afs yang akan muncul di akhir zaman.”
Syekh Thabarsi setelah menukil riwayat ini mengatakan: Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Syi’ah dan Ahlusunah menjelaskan dan menguatkan riwayat dari Imam Baqir as di atas, hadis tersebut mengatakan ‘Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal sehari, Allah Swt akan memanjangkan hari tersebut sehingga seorang saleh dari Ahlulbaitku bangkit, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman”’. Abu bakar Ahmad bin Husain Baihaqi dalam buku “al-Ba’tsu wa Nutsur” telah membawakan riwayat yang banyak tentang hal ini [1] .
Dalam kitab Tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan: Kami telah menulis di Zabur setelah zikr … semua kitab-kitab yang berasal dari langit disebut dengan Zikr. Dan maksud dari bahwa dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh adalah (Mahdi) Qaim afs dan para pengikutnya [2] .
Ayat kedua, “Kami menginginkan untuk menganugerahkan kepada mereka yang tertindas, dan akan Kami jadikan para pemimpin dan pewaris dunia.” (QS al-Qashash: 5)
Ayat ini sesuai dengan beberapa ungkapan Imam Ali as di dalam Nahjul balaghah serta perkataan para Imam yang lain berkaitan dengan Mahdawiyah, dan sesungguhnya kaum tertindas yang dimaksud adalah para pengikut konvoi kebenaran yang terzalimi yang akhirnya akan jatuh ke tangan mereka. Fenomena ini puncaknya akan terwujud di akhir zaman. Sebagaimana Syekh Shaduq dalam kitab Amali menukil perkataan Imam Ali as yang berkata:”ayat ini berkaitan dengan kita”.
Ayat Ketiga, “Wahai orang-orang yang beriman barangsiapa dari kalian berpaling (murtad) dari agama-Nya maka Allah SWT akan memunculkan sekelompok kaum yang Dia cinta mereka dan mereka juga mencintai-Nya,” (QS. Madinah: 54)
Dalam tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan: ”Ayat ini turun berkaitan dengan Qaim dan para pengikutnya merekalah yang berjuang di jalan Allah Swt dan sama sekali tidak takut akan apapun”.
Ayat Keempat, Allah Swt menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Ia juga telah menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan. (QS. Nuur: 54)
Syekh Thabarsi mengatakan: ”Dari para Imam Ahlulbait diriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan Mahdi keluarga Muhammad Saw. Syekh Abu Nadhr ‘Iyasyi meriwayatkan dari Imam Ali Zainal Abidin as bahwa beliau membaca ayat tersebut setelah itu beliau berkata: ”Sumpah demi Allah Swt mereka yang dimaksud adalah para pengikut kita, dan itu akan terealisasi berkat seseorang dari kita. Dia adalah Mahdi (pembimbing) umat ini. Dialah yang Rasul Saw bersabda tentangnya: ”Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali sehari lagi, Allah Swt akan memanjangkan hari tersebut sampai seseorang dari keluargaku muncul dan memimpin dunia. Namanya seperti namaku (Muhammad), riwayat semacam ini juga dapat ditemukan melalui jalur yang lain seperti dari Imam Muhammad Baqir as dan imam Ja’far Shadiq as”.
Aminul Islam Syekh Thabarsi mengakhiri ucapan dan penjelasannya tentang ayat ini dengan penjelasan berikut ini: ”Mengingat penyebarluasan agama ke seluruh penjuru dunia dan belum betul-betul global, maka pastilah janji ini akan terwujud dalam masa yang akan datang, di mana hal tersebut -globalitas agama- tidak dapat dielakan dan dipungkiri lagi”. Dan kita ketahui bahwa janji Allah tidak akan pernah hanya janji semata.
Ayat Kelima, “Dialah Zat yang yang telah mengutus rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar, untuk Ia menangkan agama tersebut terhadap agama-agama yang lain, kendati para musyrik tidak menginginkannya. (QS at-Taubah: 33)
Abu Said al-Khudri menukil, bahwa Rasul Saw pada suatu kesempatan menyebutkan bala dan ujian yang akan datang kepada umat Islam, ujian itu begitu beratnya, sehingga beliau mengatakan bahwa setiap dari manusia tidak dapat menemukan tempat berlindung. Ketika hal ini telah terjadi, Allah Swt akan memunculkan seseorang dari keluargaku yang nantinya dunia akan dipenuhi oleh keadilan. Seluruh penduduk langit dan bumi rela dan bangga dengannya. Di masanya hujan tidak akan bergelantungan di atas langit kecuali akan turun untuk menyirami bumi, dan tiada tumbuh-tumbuhan yang ada di dasar bumi kecuali bersemi dan tumbuh. Begitu indah dan makmurnya kehidupan di masa itu sehingga setiap orang berandai-andai jika sesepuh dan sanak keluarganya yang telah meninggal dunia kembali lagi dan merasakan kehidupan yang sedang mereka rasakan. (al-shia.org)
Referensi
[1] Tafsir Majma’ul bayan, jild 7, hal 66-67.
[2] Tafsir Nur Tsaqalain, jild 3, hal 464.