Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Asyura, Teladan Pencari Keadilan

Imam Husain as mempersembahkan gerakan perlawanan bagi seluruh umat manusia. Suatu gerakan tiada tara dan belum pernah terjadi sepanjang sejarah manusia yang tak akan pernah dilupakan di hari Asyura. Imam Husain as melawan kezaliman penguasa dengan “kasih sayang dan cinta”. Pengorbanannya yang agung dalam gerakan yang beliau pimpin adalah model perlawanan paling purna.

Ingat! Beliau menunjukkan pengorbanan diri dalam skala besar dan megah demi mencapai tujuan Ilahi. Ini bukan pengorbanan biasa. Imam Husain as menyerahkan nyawanya, nyawa orang-orang tercintanya, penawanan terhadap keluarga mulia Rasulullah saw dalam keadaan mengerikan dan penuh malapetaka.

Imam Husain as menanggung seluruh kepedihan dan kesulitan itu demi lestarinya Islam dan agar perperangan melawan penindasan terus berlangsung dan menjadi prinsip dalam sejarah Islam dan kemanusiaan. Asyura merupakan peristiwa yang tak akan ada bandingannya, selamanya.

Banyak orang menjadi martir di jalan Allah dan di samping Nabi suci saw, Penghulu Kaum Beriman (as), dan para nabi Allah. Namun, tak satu pun dari kejadian itu yang sebanding dengan tragedi Karbala. Ada perbedaan kesyahidan mereka dengan kesyahidan Imam Husain as.

Banyak orang yang memasuki arena pertempuran dengan pujian dan dorongan teman atau sahabat dekat dengan harapan kemenangan atau kesyahidan dengan anggota tubuh tetap utuh. Sementara Imam Husain as memasuki arena peperangan di tengah banyak tokoh besar dunia Islam yang menolak menemaninya, bahkan menyalahkan Imam as karena terlibat dalam peperangan.

Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Ja’far mencoba mencegah keberangkatan Imam Husain as dan menjauhkan beliau as dari medan tempur. Sebaliknya, para sahabatnya yang tulus dan keluarganya yang mulia mendukung penuh, bahkan ikut serta bersama beliau ke medan laga. Sementara warga Kufah menyalahi janji setia mereka terhadap Imam Husain as.

Asyura merupakan peristiwa yang ganjil bagi mereka yang tak memahaminya. Padahal, itu merupakan peristiwa agung dalam sejarah yang telah dipersembahkan kepada umat manusia. Imam Husain as mempersiapkan diri untuk hari seperti itu.

Tentu saja, sepanjang 50 tahun lebih hidup Imam Husain bin Ali as merupakan pelajaran. Masa kecilnya adalah pelajaran, masa mudanya adalah pelajaran, perilakunya selama menjadi imam adalah pelajaran, dan perilakunya pasca kesyahidan Imam Hasan as adalah juga pelajaran. Tanggung jawab Imam Husain as tidak dibatasi sampai hari terakhir. Namun, peristiwa Karbala mencapai kemegahan dan kecerahan laksana mentari hingga hari ini.

Sumber: khamenei.ir

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *