Berita
Said Aqil: Pentingnya Hijrah Islam dan Peradaban
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengatakan, haul merupakan kalimatul haq, thariqul haq, shiratul haq, yang harus dilestarikan. Acara seperti ini merupakan budaya yang harus dipertahankan, dan diisi dengan nilai-nilai Islam. Ia mengajak warga yang menghadiri haul Mbah Munawwir Krapyak untuk menjadikan tradisi haul sebagai infrastruktur agama.
Demikian disampaikan Kang Said mengawali tausiyah pada acara Haul Ke-78 KH Munawwir bin Abdullah Rasyad di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Kamis (9/3) malam.
Kepada seluruh jamaah dan wali santri yang hadir, Kang Said mengingatkan, Islam bukan agama yang abai pada persoalan sosial. Islam tidak melulu berbicara soal teologi dan ibadah. Tapi, Islam juga agama yang mengajarkan bagaimana membangun peradaban, budaya, akhlakul karimah, karakter, dan membangun masyarakat yang maju, dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kenapa Rasulullah hijrah ke Yatsrib? Karena Nabi Muhammad SAW ingin membangun peradaban. Peradaban yang kemudian dikenal sebagai Negara Madinah,” kata Kang Said sembari mengajak jamaah meningat memori sejarah Hijrah Nabi.
Menurutnya, yang dibangun Nabi Muhammad di Madinah bukanlah negara agama. Rasulullah SAW membangun masyarakat yang berbasis keragaman budaya, agama, dan nilai-nilai luhur kemanusiaan untuk menumbuhkan kekompakan rasa cinta terhadap tanah air.
“Karenanya, Rasulullah hijrah ke kota Yatsrib untuk membangun peradaban baru yang tidak lagi memungkinkan jika diwujudkan di Makkah saat itu, sehingga Islam dapat tersebar dengan baik, santun, dan diterima oleh masyarakat,” tegas Kang Said. (Anwar Kurniawan/Alhafiz K)