Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Api Perlawanan Salim Kancil di Banten

Terbunuhnya Salim Kancil, petani buta huruf di Lumajang yang berjuang melindungi lingkungan dari tangan-tangan jahat perusahaan pertambangan telah memantik api perlawanan.

Terinspirasi dari perlawanannya untuk melindungi lingkungan, Gerakan Lingkungan Hidup Banten melakukan aksi demo damai mengenang sosok Salim Kancil di Lontar, Banten, Senin (12/10).

Daddy Hartadi, koordinator demo dari Geakan Lingkungan Hidup Banten menyebutkan aksi demo damai ini merupakan bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian lingkungan yang banyak diperkosa oleh kerakusan korporasi.

“Di Banten juga banyak wilayah tambang, terutama tambang besi. Baik yang legal maupun yang ilegal,” ujar Daddy.

“Masalahnya bukan legal atau ilegal sebenarnya, tapi lebih pada pertambangan itu sangat tidak ramah lingkungan, menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup rakyat dan hutan lindung,” tambah Daddy. “Aliran sungai biasanya deket tambangnya. Sehingga limbah dibuang ke sungai, mengotori air sungai dan menyebabkan sedimentasi sungai.”

Seperti halnya Salim Kancil di Lumjang, konflik agraria di Banten juga telah menelan korban. “Di Serang, pasir laut Lontar Tirtayasa, dari tahun 2004 juga ada konflik dengan warga yang tidak setuju pertambangan. Kalau dari tahun 2008/2009 sudah ada 3 korban penembakan dari aparat.”

Tokoh Dewan Ulama se-Banten, KH. Yusuf al-Mubarak yang juga hadir dalam demo damai itu menegaskan bahwa Islam mengajarkan agar manusia menjaga dan melestarikan alam.

“Sudah jadi sunnatullah untuk menyelamatkan lingkungan. Agama Islam sangat fokus soal melestarikan alam,” ujar Yusuf.

Lebih lanjut, ulama dari Pondok Pesantren Toriqoh Qadariyah Naqsabandiyah al-Mubarak Cinangka ini juga menolak daerah ekonomi khusus di Banten Selatan.

Kematian Salim Kancil bukan yang pertama, dan kemungkinan besar bukan yang terakhir selama korporasi-korporasi rakus terus kongkalikong dengan oknum aparat korup yang bergentayangan. Namun semangat perlawanan Salim Kancil akan terus menginspirasi.

“Salim Kancil memang sudah mati, tapi semangatnya tetap kami warisi,” ujar Daddy. (Muhammad/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *