Berita
Andini: Kampanyekan Generasi Berencana, Perangi Pernikahan Dini
Senyum ceria lahir dari raut Andini Asmarini. Perempuan 170 centimeter berkacamata ini baru saja terpilih sebagai juara ke-3 Putri Duta Mahasiswa Generasi Berencana (Genre) tingkat nasional tahun 2014. Mahasiswi semester 5 Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu ini dinobatkan juara setelah sepekan mengikuti lomba di Jakarta, September lalu.
Sebagai duta mahasiswa Genre, kini Andini ditantang untuk memberdayakan remaja putri di Sulteng. “Kalau visi misi saya pertama membuat asosiasi remaja perempuan. Jadi kita akan menghimpun teman-teman remaja perempuan. Kita buat organisasi peduli remaja, nanti mereka bakal catat angka pernikahan tinggi, banyaknya putus sekolah dan banyaknya yang menganggur,” katanya, Selasa (7/10) lalu.
Keterbatasan biaya tak lantas membuat Andini dan komunitasnya surut dari aktivitas. Untuk sementara, ia mendorong pertemuan yang intens di antara remaja perempuan, minimal sepekan sekali. “Kita berikan mereka pelatihan tentang pendewasaan usia pernikahan, keterampilan hidup, lalu kita lihat apa yang bisa diolah dari sumber daya di sekitarnya,” tambahnya.
Andini yang lahir pada 3 September 1994 ini mengaku tertarik pada program Genre setelah iseng membaca sebuah fakta hasil penelitian yang dilakukan di 12 provinsi. Dari 4.500 responden yang diwawancarai (dalam bahan bacaannya itu), ia menemukan data sudah ada 97 persen remaja yang hobi menonton film porno. Kemudian ada 62,7 persen pelajar SMP yang telah melakukan hubungan seksual, serta 21,2 persen pelajar SMA yang sudah melakukan aborsi. “Itu yang menjadi motivasi kita untuk menjadi penggerak remaja yang ada di Sulteng (Sulawesi Tengah),” tandas Andini.
Ratusan Ribu Remaja Sulteng Hanya Lulusan SD
Jumlah remaja yang belum bisa menikmati bangku pendidikan SMP hingga perguruan tinggi di Sulawesi Tengah memang masih cukup tinggi. Data diperoleh dari 466.934 remaja Sulteng usia 15-24 tahun, hanya sebanyak 230.639 orang yang bisa mengakhiri pendidikannya di jenjang Sekolah Dasar (SD).
Hanya sekitar 50,60 persen atau tepatnya 236.295 remaja yang dapat menikmati bangku SMP dan SMA hingga perguruan tinggi. Persisnya, 125.261 remaja saat ini merupakan pelajar SMP, 51.102 adalah pelajar SMA dan 59.932 orang yang tercatat sebagai mahasiswa.
Demikian data yang diperoleh dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tengah. Data ini dimutakhirkan per Juli 2014 dan dilansir BKKBN dari tiga instansi pengumpul data, yakni Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng serta Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Makassar. (Indar/Yudhi)