Ikuti Kami Di Medsos

Berita

ANAS GETOL: Selamatkan NKRI, Lawan Intoleransi

Prihatin atas hasil survei sebuah LSM yang menyatakan bahwa kota Bogor adalah kota paling intoleran, sejumlah elemen masyarakat BOGOR seperti GP Ansor, Kujang Lima, Persatuan Mahasiswa Bogor, Jaringan Aktivis HMI, Koalisi Rakyat Menggugat (KMR) dan elemen masyarakat Bogor lainnya menyuarakan pernyataan sikap mereka dengan mendeklarasikan Aliansi Nasional Gerakan Toleransi (ANAS GETOL) di Taman Topi, Bogor pada Jumat (20/11) pagi.

Ketua PC GP Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron Hidayat atau yang biasa disapa Romy, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ancaman pemecah-belah umat Islam dan negara, khususnya di kota Bogor.

Kondisi saat ini dipandang sangat mencemaskan sebab gara-gara ulah segelintir orang yang mengatasnamakan agama, lalu membuat provokasi atau membuat kecaman-kecaman terhadap kelompok lain dan ini akan menyebabkan disintegrasi bangsa dan mengakibatkan kota Bogor mendapatkan stigma kota intoleran.

“Kami sebagai elemen yang selama ini selalau menjaga toleransi di kota Bogor merasa terganggu dengan stiqma tersebut,” tegas Romy.

Selama ini menurut Romy, Bogor merupakan kota yang penuh dengan budaya, etnis, kota yang damai dan tenteram, karena ulah oknum yang mengatasnamakan agama tapi menebar ancaman, fitnah dan kebencian terhadap satu sama lain, mengakibatkan masyarakat resah.

Romy menegaskan, jika ada oknum yang mengatasnamakan agama dan ingin merusak kerukunan yang terjadi di kota Bogor selama ini, maka Banser dan Ansor akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi mereka.

“GP Ansor dan Banser tidak akan tinggal diam,” tegas Romy.

Sementara itu, H. Kemal Salim dari komunitas Kujang Lima yang juga Koordinator ANAS GETOL menjelaskan bahwa terbentuknya ANAS GETOL merupakan manisfestasi dari Islam rahmatan lil ‘alamin bagi umat manusia, sebab saat ini masyarakat sedang dikotak-kotakkan oleh oknum yang mengatasnamakan agama.

Kemal juga melihat bahwa pengotak-ngotakan ini persis seperti yang terjadi di Timur Tengah saat ini dan berusaha diseret ke Indonesia terutama ke kota Bogor dengan mengatasnamakan ideologi tertentu.

Maka sebagai anak negeri yang cinta pada Pacasila, cinta pada Bhinneka Tunggal Ika, Kemal mengatakan kita harus tetap bersatu demi tegaknya NKRI.

“Bagi kami NKRI adalah harga mati serta Pancasila adalah ideologi yang tidak bisa tergantikan dengan alasan apapun,” pungkas Kemal.

ANAS GETOL yakin bahwa kemerdekaan adalah hadiah dari kebhinnekaan. Maka setiap bentuk intoleransi dan upaya menyebar kebencian adalah pengkhianatan terhadap darah suci para pahlawan.

Tentu gerakan toleransi di tengah gelombang serangan kaum intoleran sangat kita butuhkan dan lahirnya ANAS GETOL merupakan pertanda tumbuhnya bibit harapan bahwa di negara ini masih ada masyarakat yang cinta toleransi dan siap mengamankan NKRI dari ancaman provokasi dan disintegrasi. (Lutfi/Yudhi)

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *