Berita
Aksi Kebaktian Ke 100 Di Depan Istana Negara
Minggu (27/9), jemaah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia menggelar aksi ibadah yang ke 100 di depan Istana Negara dalam rangka menuntut pembukaan segel rumah ibadah mereka dan penghapusan diskriminasi bagi umat Kristiani.
Dimulai pukul 12.30 WIB,seperti sebelumnya massa melakukan aksi diam, berdiri berdampingan sambil memperlihatkan dokumentasi foto aksi “pindah ibadah” sejak pertama hingga yang ke 99 sebelumnya.
Menurut Bona Sigalingging, hingga saat ini belum ada respon apapun dari pemerintah terhadap aksi yang mereka lakukan. “Kalau sudah ada respon, tentu takkan ada aksi yang ke 100 ini,” kata Bona selaku koordinator acara tersebut. “Kondisi gereja pun masih sama saja, bahkan sudah seperti laboratorium tumbuhan, banyak rumput liar yang tumbuh karena tidak dibersihkan,” tambahnya.
Beberapa pendeta turut hadir meramaikan aksi tersebut, di antaranya pendeta Roy Simanjuntak, Palti Panjaitan dan Erwin Lubis dari HKBP Filadelfia, Semmy Thuan, M. Tomana dan Sapta Baralaska Siagian dari Gereja Sahabat Indonesia (GSI), Tonny Dandles dari Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST), Stephen Sulaiman, Samuel Adi dari GKI Jateng, Samrit Nenoliu dari Gereja Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) Hosana Cililitan, Maryam Kurniawati dari GKI Yasmin, Penrad Siagian dari Gereja Batak Karo Protestan(GBKP), serta Pendeta Lisanti dari Gereja Kristen Pasundan (GKP).
Selain dihadiri para pendeta dan umat Kristiani, hadir pula para aktivis dari Seni Rupa IKJ, Lily Wahid (adik Gus Dur), Aan Anshori dari Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jatim, dan Nur Sya’bani dari YLBHI. (Aldo/Yudhi)