Berita
Ahmed El-Kewaisny: Mesir Belajar dari Indonesia
Dunia Islam saat ini sedang digoncang oleh radikalisme yang terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah. Kedahsyatannya bahkan mengguncang Mesir sebagai salah satu pusat peradaban Islam yang diwakili oleh Universitas Al-Azharnya. Mesir disebut-sebut telah mengalami revolusi dua kali dalam waktu yang relatif singkat. Fakta yang tak dapat dihindari adalah efek dari revolusi yang telah membawa Mesir pada bentrok horizontal, baik antar umat beragama maupun antar mazhab.
Lalu bagaimana Mesir bisa menghadapi hal itu? “Masalah kerukunan, kami mengambil pelajaran kerukunan umat Islam di Indonesia,” tegas Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ahmed El Kewaisny. Hal itu diungkapkannya kepada Tim ABI PRESS. Ahmed El Kewaisny memaparkan bahwa Mesir belajar dari Indonesia terkait kerukunan umat beragama, dalam di Acara Diskusi Umum Pra-Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama dengan tema “Konsolidasi Dunia Islam Menghadapi Radikalisme dan Teroris” yang berlangsung (29/5) di The Wahid Institute, Jakarta.
Ahmed El Kewaisny menjelaskan bahwa Indonesia dulu juga telah mengalami revolusi pada tahun 1998 saat menggulingkan Presiden Soeharto dan setelah itu Indonesia jadi lebih baik. “Mesir ingin seperti Indonesia”, terang Ahmed.
Kondisi di Mesir saat ini lebih kondusif, walaupun ada kemajemukan paham, seperti Jamaatuh Nur dan juga partai-partai yang lain yang mereka semua hidup rukun. Semua berjalan harmonis dan berjalan dengan baik.
Walaupun demikian, Ahmed juga tidak dapat menutup mata bahwa ada juga beberapa dari anggota Ikhwanul Muslimin yang bergabung dengan kelompok-kelompok radikal. “Tapi gerakan Islam yang lain itu biasa saja,” pungkasnya. (Lutfi/Abu Mufadhdhal)
Continue Reading