Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Ahed Tamimi: Palestina Harus Bersatu Melawan Israel

Ramalah – Ahed  Tamimi, aktivis Palestina setelah dibebaskan dari penjara Israel menyerukan persatuan nasional di Palestina dalam menghadapi rezim apartheid rasis Israel. Tamimi mengecam hukum baru-baru ini yang disahkan oleh parlemen Israel, yang hanya memberikan hak untuk orang-orang Yahudi, ia berbicara dalam sebuah wawancara yang disiarkan televisi di Tepi Barat dan mengatakan bahwa undang-undang baru itu adalah “hukum apartheid rasis.” Lebih lanjut ia menekankan bahwa tindakan yang diambil oleh rezim Israel tidak dapat mengubah fakta bahwa warga Palestina adalah satu-satunya yang dapat memutuskan nasib mereka berdasarkan persatuan nasional.

“Pesan saya sebagai Ahed Tamimi adalah, kita perlu menciptakan hubungan antara perjuangan rakyat dan perjuangan nasional dan memboikot dan mengisolasi Israel dan menganggapnya sebagai penjahat perang,” ungkapnya.

Berterima kasih kepada semua orang, media dan juru kampanye untuk mendukungnya, aktivis Palestina menyerukan kampanye serupa untuk pembebasan tahanan politik lainnya, terutama anak di bawah umur, yang ditahan di penjara Israel.

Tamimi yang berusia 17 tahun tidak mengizinkan organisasi media Israel hadir dalam acara itu untuk mengajukan pertanyaan, mencatat bahwa mereka adalah bagian dari pendudukan Israel dan harus diboikot.

Aktivis Palestina ini lebih lanjut menyatakan bahwa dia telah memutuskan untuk belajar hukum di universitas untuk membela hak-hak warga Palestina di pengadilan internasional.

Tamimi dan ibunya dibebaskan dari penjara Israel setelah menyelesaikan hukuman delapan bulan. Dia ditangkap karena menampar seorang tentara Israel.(Islamtime /asf/abi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *