Pustaka
Penetapan Para Imam oleh Nabi Muhammad saw
Mazhab Syiah meyakini bahwa seorang imam, penerus Rasulullah saw, harus ditetapkan melalui nash atau pengangkatan yang jelas oleh Rasulullah saw atau imam sebelumnya. Dengan kata lain, seorang imam, seperti halnya Nabi saw, ditetapkan Allah Swt, namun melalui Nabi saw. Ini sebagaimana keterangan al-Quran dalam pengangkatan Nabi Ibrahim as sebagai imam: Sesungguhnya Aku mengangkatmu sebagai imam bagi umat manusia. (QS. al-Baqarah: 124)
Nabi Muhammmad saw telah menetapkan para imam sesudahnya, sebagaimana yang telah dilakukannya dalam hadis ats-tsaqalain yang sangat popular.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim bahwa suatu hari, Nabi saw berpidato di sebuah oase bernama Khum, terletak di antara Mekah dan Madinah. Nabi saw bersabda, “Aku hanyalah seorang manusia, yang jika utusan tuhanku datang kepadaku akan kupenuhi. Aku tinggalkan pada kalian dua pusaka yang berat. Pertama, kitab Allah. Di dalamya terdapat petunjuk dan cahaya, (kedua) Ahlubaitku. Aku ingatkan kamu pada Allah tentang Ahlubaitku. Aku ingatkan kamu pada Allah tentang Ahlubaitku. Aku ingatkan kamu pada Allah tentang Ahlubaitku. (Shahih Muslim, 4: 1873)
Hadis yang sama juga diriwayatkan dalam Shahih Turmuzi. Bahkan pada Shahih Turmuzi terdapat pernyataan tegas Nabi saw yang mengangkat imam sesudahnya dari lingkungan keluarganya. Demikian pula hadis-hadis yang diriwayatkan dalam Sunan al-Darimi, Khasaish an-Nasai, Musnad Ahmad, dan sumber-sumber utama Islam terkenal lainnya.
Hadis Tsaqalain atau hadis Dua Pusaka ini sedikitpun tidak dapat diragukan kebenarannya, oleh siapa saja, karena termasuk hadits mutawatir yang tidak dapat diingkari atau dipersoalkan kebenarannya oleh seorang Muslim. Karena itu, dari beberapa riwayat dapat dilihat betapa Nabi saw telah mengulangi hadis ini berkali-kali dan di berbagai tempat berbeda.
Tentu saja tidak semua kerabat Nabi saw memangku jabatan tinggi sebagai pendamping al-Quran. Dengan demikian, maka yang dimaksud hanyalah para imam maksum dari dzuriyat Rasul saw.
Perlu disebutkan di sini bahwa dalam beberapa riwayat terdapat redaksi “sunnati” atau sunahku sebagai ganti redaksi “Ahlubaiti“. Namun riwayat ini dhaif (lemah) dan tidak dapat diandalkan.
Di sisi lain, terdapat hadis lain yang populer dan sahih, yang diriwayatkan banyak kitab hadis utama seperti Sahib Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Daud, Musnad Ibn Hanbal, bahwa Nabi saw bersabda, “Agama ini akan terus tegak hingga datangnya hari kiamat atau datang kepadamu 12 khalifah (imam), semuanya berasal dari suku Quraisy.”
Syiah meyakini bahwa tak ada tafsiran paling tepat mengenai 12 imam yang dimaksud Nabi saw dalam hadis di atas kecuali apa yang diyakini mazhab Syiah Imamiyyah. Ya, adakah tafsiran lain yang lebih tepat? Tak ada. Renungkanlah!
Ayatullah Nashir Makarim Syirazi, Inilah Aqidah Syiah