Ikuti Kami Di Medsos

Artikel

Sosok Imam Ali dalam Testimoni Pemikir Kristiani

Bila Anda berkenan menyimak sejarah dunia maka Anda akan mendengar berita besar yang tak pernah terulang lagi, bahkan sampai sepuluh abad setelahnya. Bila Anda merenungi berbagai kejadian di dunia ini dengan seksama, tentu Anda akan tertegun oleh satu  kepribadian luhur.  Di pelupuk matanya, segala sesuatu itu rendah, kehidupan dunia, keluarga, kekayaan  dan  kekuasaan itu sesuatu  yang biasa-biasa saja.

Pribadi agung ini terlalu  mulia bila disejajarkan dengan  orang seperti kita.  Pengetahuannya begitu mendalam jika dibandingkan  dengan manusia biasa. Pengetahuan Ali tak  dapat disamakan dengan hasil  refleksi (renungan) karena ia berasal dari inspirasi Ilahiyah yang disampaikan  ke hatinya

Bila Anda mendengar dengan hati Anda, maka Anda akan terbawa oleh kisah para syahid yang darahnya melumuri batas langit.  Seandainya Anda melihat ufuk langit, maka Anda akan melihat dua  warna merah,  merah alami  dan  merah darah  para syuhada  pejuang kebenaran dan  keadilan.

Lihatlah sejarah timur, dan carilah si piawai penanam pemahaman, ia yang menjadi sumber dan pusat pemikiran yang benar dan logis.  Segala sesuatu, apabila berhubungan dengan kehidupan dunia dan akhirat maka tidak lepas darinya. Pendapat Anda mengenai sistem kemanusiaan, hukum, prinsip-prinsip peradaban dan aturan moral pasti berasal darinya. Aturan-aturan dan prinsip ini berdasarkan pada hubungan erat, kerjasama dan persekutuan kemanusiaan.  Siapakah yang daya renungnya berhasil menemukan  kebijaksanaan  dan  metode  baru  dalam  dunia  filsafat, sehingga pada   akhirnya  menjadi  penolong  manusia dari masa ke masa. Setiap orang mendapat hikmah   sesuai dengan daya  tangkapnya masing-masing, namun tak satu  pun  mampu mendalaminya dari paham filsafat yang sebenarnya. Oleh karena itu  harus   menjadikannya  sebagai  rujukan.

Siapakah gerangan manusia yang tercerahkan, di mana dirinya sendiri  menderita dan  mengalami kesakitan  tapi  memberi berkah dan  membahagiakan  orang  lain  tersebut? Dialah yang terus  menerus  berusaha mempersiapkan jalan  bagi para sahabatnya juga pada  musuhnya. Seorang  ilmuwan  yang  benar-benar  dipersiapkan  untuk menjelaskan  segala  sesuatu pada orang  lain  setelah ia memaparkan sebab  akibatnya.

Siapakah  ilmuwan cerdik yang telah  merenungkan segala  sesuatu.  Tak satu  ilmu pun luput  darinya.  Begitu luar  biasanya sehingga  dia  mengetahui apa saja yang  orang pendam dalam pikirannya. Dia mempunyai intelektualitas yang kuat, sehingga pengetahuan yang muncul di timur   setelah zamannya selalu bersesuaian  dengan pemikirannya. Dialah fondasi dan sumber utama segala macam   pengetahuan.

Apakah Anda pernah  melihat orang  yang  pandai yang sesempurna dia?  Dia menjadi suri tauladan.  Dasar bagi  hubungan sosial kemasyarakatan.  Alasan bagi orang yang menapaki jalannya. Kebenaran yang menjelaskan mana yang baik dan mana yang salah.

Realitas yang sudah  dipahami Ali seribu empat ratus  tahun yang lalu, saat ini mulai dibicarakan  oleh para ilmuwan barat dan timur. Maksud  saya  memaparkan  masalah   ini  adalah   agar  kita  sampai pada satu  kesimpulan, yaitu perlunya  memperoleh uswah yang benar. Kelompok yang sesat telah bertindak melewati batas.  Kelompok ini tidak mempedulikan keadilan dan berusaha menyesatkan manusia. Untuk mencapai tujuan jahatnya ia melakukan penipuan melalui para kapitalis, menyebarkan hal-hal yang tidak logis dengan tujuan mengumpulkan kekayaan.

Apakah Anda mengenal tokoh besar yang bijaksana, yang telah menggantikan ribuan takhayul dan  gagasan-gagasan yang berlebihan, dengan memperlihatkan realitas lebih dari seribu  tahun yang lalu dan  berkata, “Jika seseorang mati kelaparan maka  penyebabnya adalah si perampas hak.”  Lebih jauh lagi dia mengatakan, “Saya tidak  pernah  melihat satupun karunia yang kamil (sempurna) bebas  dari  pelanggaran hak.”

Berkenaan dengan penimbunan kekayaan dia mengingatkan salah seorang gubernurnya, “Laranglah orang dari melakukan penumpukan kekayaan, karena hal itu akan menjerumuskan rakyat dan memburukkan citra penguasa.”

Orang besar dan tercerahkan ini mengetahui rahasia  manusia yang  sebenarnya lebih dari seribu  tahun  yang  lalu, dan dia menyatakan  bahwa  orang yang  rendah di mata  raja dan  penguasa, sebenarnya diberkati akhlak yang baik,  dan setiap jenis penindasan  yang dikenakan padanya  merupakan hal yang boleh-boleh saja bagi  mereka (penguasa).

Ahli pahat Italia, Raphael membuat patung perawan Maria dalam sosok petani perempuan Italia, dan dia menyertakan segala sifat yang baik pada patung tersebut. Tolstoy, Voltaire dan Goethe melalui karya spritualnya juga menggambarkan dan  menganjurkan hal yang sama. Namun Ali menjelaskan konsep ini berabad-abad yang lalu, beliau menentang para bangsawan, pejabat, pencari  keuntungan yang berlebihan dan  orang-orang yang egois. Dia melawan pemikiran kasar dan sesat mereka atas orang-orang mustadhafin, dan berkata, “Demi Allah! saya mengetahui hak orang tertindas dari si penindas, dan  saya akan  menghadapkan dia  (si penindas) pada  mizan  (timbangan)  kebenaran dengan  menyodorkan sesuatu  di hidungnya  meskipun ia tidak  menyukainya.”

Dengan melihat ungkapan beliau kepada orang-orang sezamannya, kita mengetahui bahwa dia betul-betul  mengetahui jiwa mereka, mereka terdiri dari bangsawan  hina,  penguasa lemah, para  tertindas dan orang-orang yang tak berdaya.  Oleh karena itu ia menyeru, “Si tertindas dan tak berdaya adalah orang-orang yang mulia dan si penindas adalah  orang hina  dan rendah.”?

Ali berkata kepada  manusia, bahwa  kebenaran dan  kebaikan adalah  sesuatu  yang nyata  dan  internal.  Dia yakin sekali bahwa umat manusia pasti mengakuinya, walaupun  tiap orang akan mempunyai  interpretasi yang  berbeda-beda.  Bahkan bangsa-bangsa kuno pun  tumbuh subur  berkat  keyakinan ini, walaupun mereka tidak  menyadarinya.  Mereka memegang  teguh  pandangan dan keyakinan  nenek  moyang  mereka  dan  mengamalkannya karena dengan  begitu mereka  akan  selamat.

Kualitas  intelektual dan  spiritual  Ali memungkinkannya menyadari fakta  ini,  dan  beliau  percaya dengan  sepenuh  hatinya bahwa segala sesuatu yang berasaskan  kebenaran pasti tidak akan goyah. Sungguh  dia  teladan bagi  ketabahan. Dia selalu  sukses, baik ketika menang perang  maupun sedang  kalah. Dalam medan pertempuran  atau  di  arena  politik  dia  tak  pernah memikirkan menang  atau  kalah, sebab  dia  tahu  bahwa  kebenaran  (realitas) bersamanya, dan  dia menjadi standar yang membedakan antara kebenaran dan  kebohongan.

Sepanjang sejarah dunia rasanya sukar mendapatkan manusia yang seteguh itu, dia tidak pernah guncang pada  setiap  keadaan dan  tak pernah gemetar pada  panasnya  pemberontakan. Tak satupun  yang dapat  menggoyahkannya, sehingga  musuh-musuhnya harus memfitnahnya sebagai pelaku kejahatan dan pembuat bid’ah. Dan tak  satu pun  yang dapat menyimpangkan beliau dari  jalannya.  Ali tidak pernah berhenti dalam berusaha melaksanakan dakwah Islam.  la tidak serakah  pada   kekayaan   dan   kedudukan  sebagai   imbalan  atas usaha   ini.  Satu-satunya imbalan bagi dia  adalah kemenangan iman.

*Amirul  Mukminin menyinggung masalah yang ada pada masa kekhalifahan, masalah ini betul-betul membahayakan kaum Muslim. Walaupun kata-kata beliau sukar dimengerti oleh  penulis, tapi  tetap  merupakan fakta  yang  tak dapat dipungkiri, dan  dapat dimengerti melalui ungkapan-ungkapan beliau  yang  lain. Pokok  tujuan pengutusan para  Nabi  dan andalan  kesuksesan mereka adalah prinsip ini,  mereka menampilkan kemerdekaan individu dan  kemerdekaan berpikir yang  merupakan jawaban atas  perlakuan tiran seperti Namrud dan Fir’aun yang mengontrol kehidupan dan harta rakyat, serta melumpuhkan daya pikir mereka.

George Jurdac, Suara Keadilan

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *