Mutiara Hikmah
Cara Memperkuat Hubungan dengan Allah Menurut Pemimpin Revolusi Islam
Ahlulbait Indonesia – Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, menekankan pentingnya memperkuat kondisi spiritual peserta I’tikaf, khususnya di kalangan generasi muda. Pernyataan ini disampaikan dalam majelis peringatan Syahadah Imam Musa Al-Kazhim a.s., yang dihadiri oleh para pejabat dari Markas Pusat I’tikaf Nasional.
Dalam acara yang digelar pada Minggu (26/01/2025) di Tehran itu, Ayatullah Khamenei menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan I’tikaf. Beliau menyatakan, “Semoga Allah memberikan pahala atas usaha mereka dan menerima amal perbuatan mereka. Ini adalah upaya besar dalam menghidupkan kembali tradisi I’tikaf. Dahulu, kegiatan ini hampir tidak dikenal. Di Mashhad, saya belum pernah melihat seorang pun yang melakukan I’tikaf. Di Qom, hanya di Masjid Imam Hasan Askari a.s., di salah satu aula bagian atas, terdapat sekitar lima hingga enam ruang kecil yang dipisahkan dengan tirai, dan setiap ruang diisi oleh dua hingga tiga santri. Secara keseluruhan, mungkin hanya sekitar dua puluh hingga dua puluh lima orang yang ikut serta,” ujar beliau.
Baca juga : Mengurai Dampak Kekikiran, Ketakutan, Kemiskinan, dan Keterasingan dalam Nahjul Balaghah
Ayatullah Khamenei juga menyoroti perkembangan pesat tradisi I’tikaf saat ini, di mana banyak pemuda, pria, wanita, dan remaja dari seluruh penjuru negeri turut berpartisipasi di berbagai masjid.
“Ini adalah anugerah besar. Namun, yang lebih penting adalah memastikan bahwa kondisi spiritual yang mereka peroleh selama tiga hari I’tikaf dapat bertahan dan berkembang. Pemuda memiliki kepekaan tinggi terhadap perubahan spiritual. Oleh karena itu, kita harus berupaya agar pengalaman spiritual ini menjadi lebih stabil dan berkelanjutan. Saat seseorang menghadiri majelis, ia merasakan pengaruhnya. Namun, setelah kembali ke rutinitas harian, semangat itu harus tetap terjaga—baik dalam bentuk kesadaran spiritual maupun komitmen untuk menjauhi perbuatan dosa,” tegasnya.
Di akhir nasihatnya, Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam program I’tikaf guna mempertahankan semangat spiritual di kalangan generasi muda serta mendorong mereka untuk terus memperkuat hubungan dengan Allah. []
Baca juga : Jika Imam Ali a.s. Ada, Apa Sikapnya Terhadap Zionisme?