Kegiatan ABI
Suasana Hangat Silaturahmi DPW ABI Jatim dan Kemenag Jatim
Suasana Hangat Silaturahmi DPW ABI Jatim dan Kemenag Jatim
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ahlulbait Indonesia (ABI) Jawa Timur dipimpin ketuanya, Ust. Abdillah Baabud diterima Kepala Bidang Urais Kementerian Agama Jawa Timur Misbakhul Muir, Selasa (12/12).
Dalam kunjungan silaturahmi tersebut, Ust. Abdillah menjelaskan tentang kiprah Ormas ABI selama 14 tahun terakhir. Ia juga menjelaskan bahwa Syiah yang ada dalam lingkup ABI bukan seperti yang banyak disalahpahami orang-orang, bukan Syiah yang menuhankan Sayyidina Ali.
“ABI bermahzab Syiah imamiyah itsna asyariah ja’fari,” ujar Ust. Abdillah. Ia menambahkan bahwa selama ini ABI telah ikut serta memajukan bangsa Indonesia.
Sekretaris DPW ABI Jatim, Muhammad Muadz yang ikut hadir dalam pertemuan itu juga menceritakan kiprah ABI di tengah masyarakat. Ia mengatakan bahwa ABI pernah mendapat apresiasi dari Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, karena kerja-kerja sosial ABI membantu penanganan wabah Covid-19.
Sementara Humas DPW Jatim, Ust. Zaenal Nahrawi menegaskan bahwa empat Pilar Kebangsaan adalah harga mati bagi ABI. Menurutnya, tidak pernah terbersit oleh ABI untuk mendirikan negara berlandaskan khilafah. “Jangankan untuk mendirikan (khikafah), konsep tersebut terlintas di pikiran pun itu tak ada.,” tegasnya.
Baca juga : Ormas ABI Segera Salurkan Donasi Ke Palestina
“Bagi kami 4 pilar kebangsaan itu harga mati. Dan kami, ABI dan semua pengurus di bawah, siap jika diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Kami siap mati demi NKRI,” ungkapnya.
Pimpinan Wilayah Muslimah Ahlulbait Indonesia yang merupakan lembaga otonom keperempuanan dalam tubuh ABI, Aminah bin Yahya menceritakan pertemuan Muslimah ABI dengan Fatayat NU. Ia mengatakan bahwa sebelumnya Fatayat NU mendapat informasi yang salah tentang Syiah. Namun setelah dijelaskan, akhirnya mereka dapat mengerti seperti apa Muslim Syiah dalam ABI.
Misbakhul mengaku senang dengan kunjungan DPW ABI ke kantornya. Ia mengatakan kunjungan tersebut merupakan pengayaan keilmuan yang harus dikobarkan, sehingga akan terus hangat. Ia lalu menceritakan bahwa Kemenag memiliki program diskusi untuk paham-paham keagamaan yang menggali perbedaan, kemudian mencari titik temu untuk harmonisasi bersama.
“Mudah-mudahan tahun depan untuk kegiatan paham keagamaan itu bisa silaturahmi ke ABI,” ujarnya.
“Nanti kita akan diskusi tentang problem kita bersama, peluang peluang yang mungkin bisa kita sharing untuk NKRI kita,” lanjutnya bersemangat.
Ia juga menyoroti kehidupan sosial keagamaan dengan menegaskan bahwa mustahil Indonesia hanya dipegang oleh satu golongan saja. Ia menganalogikan seperti lambang negara Burung Garuda, ibaratnya NU dan Muhammadiyah menjadi sayap kanan kirinya, sedang ABI bisa berperan dibagian tubuh lainnya.
“Maka bagi saya, kita bersama ini bagian dari kesatuan tubuh yang mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi tujuannya sama,” tuturnya.
Baca juga : Kunjungi ABI, Syaikh Hossein Ansarian Beri Pesan Persatuan
Kemudian terkait dengan menyebarnya isu buruk tentang Syiah, ia mengatakan “Terkadang kita mudah sekali terprovokasi menyalahkan orang lain, sementara kita sendiri kadang-kadang kurang bisa melakukan intropeksi diri”.
Ia selanjutnya menekankan bahwa yang mesti dipahami masyarakat adalah tidak boleh menyalahkan orang lain sebelum mengetahui yang sebenarnya.
Pertemuan tersebut selanjutnya ditutup dengan pemberian cinderamata dari pihak DPW ABI Jatim kepada Kemenag Jatim berupa buku Putih dan buku Manifesto ABI.
Pertemuan hari itu sekali membuktikan bahwa Ormas ABI selalu terbuka untuk bersilatuhrami dengan siapa pun, baik dari pemerintahan mau pun dengan ormas-ormas Islam lainnya.
Baca juga : Peringati Maulid Nabi, DPW ABI Yogyakarta Gelar Donor Darah