Ikuti Kami Di Medsos

Kegiatan ABI

Ketua Umum DPP ABI: Organisasi sebagai Sarana Ibadah dan Pembangunan Komunitas

Ketua Umum DPP ABI: Organisasi sebagai Sarana Ibadah dan Pembangunan Komunitas

Jakarta, 6 Januari 2025 – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ahlulbait Indonesia (ABI), Ustadz Zahir Yahya, menegaskan pentingnya organisasi sebagai sarana ibadah dan pembangunan komunitas. Hal ini disampaikan dalam acara pasca pelantikan pengurus DPP ABI periode 2024-2029 yang berlangsung di Aula Pertemuan ICC Jakarta, Senin (6/1/2025).

Menurut Ustadz Zahir, organisasi memiliki nilai luhur sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan mengantarkan umat menuju surga, dengan syarat dan ketentuan yang sesuai dengan ajaran agama. Ia mengutip Syahid Bahesti yang mengatakan bahwa organisasi adalah tempat ibadah dan penyempurnaan diri. Namun, beliau menekankan selama organisasi itu tidak untuk didewakan, melainkan menjadi alat untuk meraih tujuan agung, yaitu membangun komunitas Ahlulbait yang sempurna dalam aspek sosial, spiritual, dan ekonomi.

Definisi dan Karakteristik Kerja Organisasi
Dalam pidatonya, Ustadz Zahir memberikan pandangan tentang organisasi sebagai entitas yang menghimpun individu dengan tujuan yang sama, bekerja sama secara sadar untuk mencapai target bersama. Menurutnya, empat karakteristik harus dimiliki organisasi agar dapat berfungsi secara efektif:

1. Kerja Tim: Organisasi harus berfokus pada kerja tim, bukan individu. Individu yang besar harus larut dalam organisasi untuk membesarkan organisasi, bukan sebaliknya.

2. Kesadaran Kolektif: Aktivitas organisasi harus dilakukan atas dasar kesadaran, bukan sekadar mengikuti perintah atau rasa sungkan.

3. Perencanaan Matang: Organisasi harus bergerak berdasarkan rencana, bukan aktivitas sporadis atau asal-asalan.

4. Tujuan Terarah: Semua kerja organisasi harus terfokus pada pencapaian tujuan yang tertib dan terencana.

“Organisasi adalah tatanan yang mencakup perencanaan, pembagian tugas, pengawasan, dan evaluasi. Ini adalah keniscayaan dalam kehidupan, bukan lagi sekadar wacana, tetapi harus dilaksanakan,” tegas Ustadz Zahir.

Baca juga : Struktur Baru Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia (ABI) Periode 2024-2029

Persiapan dalam Membangun Organisasi yang Kuat
Ustadz Zahir juga menggarisbawahi beberapa aspek penting yang harus dimiliki sebuah organisasi agar mampu bertahan dan berkembang:

1. Sumber Daya Manusia (SDM): Organisasi memerlukan SDM yang berkomitmen, kompeten, dan mampu bertahan untuk mewujudkan tujuan.

2. Sistem dan Kelembagaan: Sistem yang kuat dan tidak bergantung pada individu sangat penting, mengingat keberadaan individu bersifat sementara.

3. Kepemimpinan Kompeten: Pengurus harus memiliki kompetensi dan komitmen untuk melayani demi kemaslahatan umat dan bangsa.

Kunci Organisasi yang Kuat dan Efektif
Menurutnya, organisasi yang kuat, efektif, dan hebat memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang memiliki sensitivitas untuk memahami apakah tanggung jawab telah dilaksanakan atau belum. SDM tersebut juga harus bersungguh-sungguh dalam mewujudkan ikrar dan sumpah yang telah diucapkan.

Penutup dan Harapan
Ustadz Zahir menutup sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus baru atas penerimaan amanat suci. “Ini adalah panggilan tentang penantian. Sosok yang dicinta dan dinanti,” ujarnya penuh harap.

Acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh ustadz Abdullah Beik, menandai momen reflektif sekaligus harapan agar organisasi ini dapat berjalan sesuai dengan visi dan misinya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai lembaga otonom yang bernaung di bawah ABI, seperti Muslimah Ahlulbait, Pandu Nasional, dan perwakilan Wilayah Jakarta. Dengan visi dan komitmen yang disampaikan, DPP ABI periode 2024-2029 diharapkan mampu menjadi wadah yang memperkuat solidaritas komunitas Ahlulbait serta memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan agama.[]

Baca juga : Ketua Dewan Syura ABI Tekankan Pengabdian, Kemandirian, dan Kiprah Ahlulbait