Kalam Islam
Untuk Apa Kita Ibadah?
Untuk Apa Kita Ibadah?
Kita sering mendengar pernyataan, untuk apa ibadah itu, dan mengapa disyariatkan? Apakah Allah Swt memerlukan ibadah kita sehingga Dia ingin disembah? Orang yang bertanya seperti itu menduga bahwa Allah Swt menyimpan suatu tujuan pribadi ketika mewajibkan hamba untuk menyembah-Nya, dan ibadah yang kita lakukan semata-mata demi memenuhi tujuan tersebut.
Dugaan seperti ini adalah kesalahan yang sangat besar. Pada dasarnya, tujuan ibadah bukan untuk memenuhi hajat dan keperluan Allah Swt. Kepatuhan kita kepada-Nya tidak menambah apapun manfaat bagi-Nya, sebagaimana ketidakpatuhan kita jugak tidak akan merugikan-Nya sedikit pun.
Baca juga : Pendidikan dan Tabiat Manusia
Imam Ali as berkata, “Sesungguhnya Allah Swt menciptakan makhluk dalam keadaan Dia Mahakaya dan tidak perlu pada kepatuhan mereka. Dia tidak rugi akibat ketidakpatuhan mereka. Karena kepatuhan orang yang mematuhi-Nya tidak mendatangkan manfaat bagi-Nya dan pelanggaran orang-orang tersebut pun tidak merugikan-Nya.” (Nahj al-Balaghah, bab “Khutbah Hammam”)
Adapun tujuan ibadah adalah mendidik dan membersihkan ruh serta jiwa. Ibadah dimaksudkan untuk menumbuhkan potensi yang tertanam dalam ruh melalui penyembahan dan penghambaan, mengangkat kekelaman batin dari lembaran dan menyinarinya. Serta menyiapkan ruh untuk menerima rangkaian manifestasi Ilahi serta pancaran kerinduan yang Mahahak.
Imam Khomeini, Hakikat dan Rahasia Shalat
Baca juga : Mereka Juga Baik di Dunia Lain