Kalam Islam
Tujuan Lain Bi’tsah Rasulullah
Tujuan Lain Bi’tsah Rasulullah
Sisi lain dari tujuan Bi’tsah adalah menghamparkan hidangan ini sebagai lambang penyempurnaan akal manusia dan penyadaran latar belakang mereka sejak masa turunnya hingga berakhirnya alam semesta. Ini termasuk tujuan agung dan pemenuhan fitrah seluruh insan. Membacakan kepada mereka (ayat-ayat-Nya) untuk membersihkan diri mereka serta mengajarkan mereka suatu pendidikan yang universal (berupa kebahagian manusia).
Maka, tujuan lain dari Bi’tsah adalah penurunan wahyu dan aI-Quran. Ada pun tujuan dari pembacaan aI-Quran atas manusia adalah tazkiyah an-nafs (penyucian diri), dan mengeluarkan jiwa manusia dari alam kegelapan yang menyelimutinya. Karena, jika sudah bersih, niscaya jiwa akan mempunyai potensi untuk mempelajari kitab dan hikmah, serta memiliki kesiapan untuk mendatangi aI-Quran dengan pasrah.
Baca juga : Pendidikan dan Tabiat Manusia
Tazkiyah an-nafs satu-satunya cara memahami kitab dan hikmah. Karena, tidak seluruh manusia dapat memahami cahaya aI-Quran yang turun dari alam gaib ke alam nyata. Seandainya tanpa tazkiyah an-nafs (penyucian atau pembersihan diri), maka manusia tidak akan mendapatkan kemudahan untuk memahami kitab serta hikmah ini, kalaunm bukan malah akan menjadi bencana baginya. Yang paling penting di sini adalah menjauhkan diri dari hawa nafsu.
Selama masih terkurung dalam hijabnya (dosa), manusia tidak akan memahami aI-Quran yang merupakan cahaya, sebagaimana disebutkan dalam aI-Quran. Maka, hijab (dosa) menghalangi manusia dari memahami aI-Quran. Walaupun sekelompok manusia menganggap dirinya mampu memahaminya, namun sesungguhnya mereka tidak memahaminya jika belum keluar dari hijab gelap gulita dan masih berada dalam penjara hawa nafsunya (ujub) serta seluruh penyakit-penyakit jiwa. Dalam keadaan itu, ia tidak akan mendapat pantulan cahaya ini (aI-Quran) dalam hatinya.
Yayasan al-Jawad, Pesan Sang Imam
Baca juga : Khutbah Jumat Perdana Rasulullah di Madinah